Ibu Asal Cianjur Tuntut Arab Saudi Rp15 Miliar, Minta Hak-hak Anaknya Diberikan

Ibu Asal Cianjur Tuntut Arab Saudi Rp15 Miliar, Minta Hak-hak Anaknya Diberikan

Ai Rukiyah ibu kandung almarhum Evi Noviyanti PMI Arab Saudi menunjukan surat tuntutan ke pemerintah Arab Saudi.--

CIANJUR, FIN.CO.ID -- Pemerintah Arab Saudi dituntut oleh seorang ibu asal Kabupaten Cianjur sebasar Rp15 Miliar.

Ai Rukiyah (59) asal Cianjur menuntut pemerintah Arab Saudi, setelah sang putri menjadi korban dugaan pembunuhan.

Evi Noviyanti sang anak kandung yang bekerja sebagai pekerja migran Indonesia (PMI) diduga meninggal dunia dengan cara dibunuh di Arab Saudi.

Dilansir radarcirebon.com, Ai Rukiyah mengatakan, jasad putrinya, Evi Noviyanti ditemukan di halaman parkir di Negara Arab Saudi sekitar dua tahun lalu.

(BACA JUGA:Ganjar Pranowo Minta Maaf ke Warga Desa Wadas: Mungkin Ada yang Merasa Tidak Nyaman)

“Kasusnya hingga sekarang sudah berjalan kurang lebih dua tahun lamanya, tapi belum ada kepastian hukum saya resmi menyatakan tuntutan terhadap pemerintah Arab Saudi dengan harapan kasus yang menimpa anak saya terang benderang,” kata Ai, Rabu, 9 Februari 2022.

Dia berharap, tuntutan tersebut akan dilayangkan langsung ke pemerintahan Arab Saudi dalam hal ini melalui KBRI Riyadh.

"Semoga saja tuntutan ini dikabulkan, karena kasusnya memang sudah cukup lama. Bahkan sekarang ini sudah dua tahun lamanya,” ujarnya.

Ai juga berharap pemerintah Kabupaten Cianjur melalui Dinas Ketenagakerjaan bisa dan turut membantu menyelesaikan permasalahan yang menimpa almarhum anaknya.

(BACA JUGA:Capaian Booster di Kabupaten Tangerang Baru 2 Persen!)

Ketua DPC Assosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya (Astakira) Pembaharuan Kabupaten Cianjur Ali Hildan mengatakan, almarhum Evi Noviyanti memang dikabarkan meninggal dan mayatnya ditemukan di halaman parkir di Arab Saudi.

“Jadi, berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun dari keluarganya, Evi Noviyanti ini sudah bekerja kurang lebih 10 tahun lamanya menjadi PMI di Arab Saudi sana,” kata Ali.

Sebelumnya pengurusan PMI yang menjadi korban dugaan pembunuhan tersebut memang sudah berjalan dua tahun dan hanya jalan ditempat.

(BACA JUGA:Pakai Rompi Khusus KPK, Sepuluh Anggota DPRD Diboyong ke Rutan Tipikor Pakjo Palembang)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sahroni

Tentang Penulis

Sumber: