FSGI: Kurikulum Prototipe Hasilkan Dualisme Kurikulum Nasional

FSGI: Kurikulum Prototipe Hasilkan Dualisme Kurikulum Nasional

Ilustrasi: Pembelajaran Tatap Muka-dok fin-dok fin

JAKARTA, FIN.CO.ID - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menilai, terbitnya Kurikulum Prototipe 2022 membuat bingung dunia pendidikan.

Sebab dengan demikian, ada dua kurikulum nasional dalam satu tahun ajaran. 

Sekretaris Jenderal FSGI Heru Purnomo mengatakan, kurikulum itu telanjur dianggap publik sebagai kurikulum baru. 

(BACA JUGA:Ketua PBNU Desak Kurikulum Agama Dikaji Ulang)

Kendati, Mendikburistek Nadiem selama ini kerap mengelak dan berdalih bahwa kurikulum prototipe itu opsional dan hanya diwajibkan kepada Sekolah Penggerak.

"Dalih Nadiem Makarim justru berpotensi membahayakan pendidikan nasional, karena ada ketidakpastian," kata Heru dalam keterangannya, Jumat, 28 Januari 2022.

Menurut Heru, imbas kurikulum prototipe stigma "ganti menteri ganti kurikulum" pun akhirnya mengarah ke Menteri Nadiem. 

"Dua regulasi yang dikeluarkan Nadiem sangat jelas bahwa ada pergantian kurikulum Nasional," ujarnya. 

Kedua regulasi tersebut ialah Permendikbud RI No. 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus (darurat) dan Kepmendikbudristek No. 371 Tahun 2021 tentang Program Sekolah Penggerak.

"Ternyata isinya adalah Kurikulum Prototipe," imbuhnya.

Heru melihat, publik menganggap bahwa kurikulum yang terbungkus dalam Permendikbud atau Kepmendikbudristek itu adalah kurikulum baru. 

"Sekolah dan masyarakat pun akan bingung, mana yang lebih baik antara kedua kurikulum itu," ucapnya. 

(BACA JUGA:Edukasi Terkait Sampah Plastik akan Masuk Kurikulum)

Dapat diketahui, Kemendikbudristek menerbitkan Kurikulum Prototipe 2022. Sementara ini, kurikulum itu hanya diterapkan di Sekolah Penggerak. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Derry Suta

Tentang Penulis

Sumber: