Ketua Dewan Adat Dayak Kalteng Tanggapi Polemik Edy Mulyadi Soal Jin Buang Anak: Kami Tentu Saja Sangat...

Ketua Dewan Adat Dayak Kalteng Tanggapi Polemik Edy Mulyadi Soal Jin Buang Anak: Kami Tentu Saja Sangat...

Ngeri! Tokoh Dayak Kalimantan Ngotot Minta Polisi Tangkap Edy Mulyadi, Video Pedang Terbangnya Bikin Merinding JAKARTA, FIN.CO.ID - Beredar video di media sosial, salah satu tokoh adat dayak Kalimantan mendesak Mabes Polri agar mengusut tuntas kasus E--Instagram/@fakta.indo

JAKARTA, fin.co.id - Pasca viralnya pernyataan Edy Mulyadi yang menyebut Ibu Kota Negara Nusantara sebagai tempat jin buang anak, disikapi Anggota DPR Dapil Kalteng yang juga Ketua Dewan Adat Dayak Kalimantan Tengah Agustiar Sabran.

Ketua Dewan Adat Dayak Kalteng Agustiar, sangat menyayangkan pernyataan Edy Mulyadi yang menyebut Kalimantan sebagai tempat jin buang anak.  

"Kami tentu saja sangat menyayangkan bahwa Pulau Kalimantan diistilahkan lokasi tempat jin buang anak, tentu saja itu sangat menyinggung perasaan masyarakat asli setempat," dilansir antara, Senin, 24 Januari 2022. 

(BACA JUGA:Terry Putri Kecam Edy Mulyadi, Tagar #SayaOrangKalimantan Bergema)

Katanya, jika ingin mengkritisi kebijakan pemerintah soal pemindahan Ibu Kota Negara, harusnya Edu Mulyadi lebih menggunakan bahasa yang ilmiah, bukan tempat jin buang anak. 

Istilah Kalimantan tempat jin buang anak, dinilai bisa menyinggung perasaan orang lain termasuk penduduk Kalimantan. 

Agustiar yang juga Ketua Dewan Adat Kalimantan Tengah, mengajak seluruh laposan masyarakat untuk tidak emosi secara berlebihan.

(BACA JUGA:Pengeroyokan Lansia di Pulo Gadung, 14 Orang Ditangkap, Satu Diduga Tersangka ) 

Menurutnya, masyarakat Kalimantan memiliki nilai moral dan etika yang cukup tinggi. 

"Saya mengharapkan, saudara Edy Mulyadi dan kawan-kawan berbesar hati meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Kalimantan akibat kekhilafannya," terangnya.

Terkait dengan banyaknya sejumlah organisasi masyarakat yang ingin melakukan aksi demontrasi terhadap Edy Mulyadi,  dia hanya bisa mengingatkan untuk dilakukan sesuai prosedur.

"Kalau pun ada sejumlah organisasi masyarakat yang ingin melaksanakan aksi protes atas hal tersebut, maka lakukan dengan prosedur hukum dan sampaikan aspirasi sesuai dengan jalur demokrasi," pinta Agustiar.

Selain itu, ia juga menjelaskan, di Kalimantan Tengah pada khususnya saat ini masyarakat hidup damai, saling hormat-menghormati, dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.

"Kami berharap permasalahan ini segera diselesaikan dengan jalan terbaik, sehingga tidak ada lagi kejadian seperti saat ini yang membuat suasana menjadi tidak kondusif," tutupnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lut

Tentang Penulis

Sumber: