Maruli Simanjuntak Jadi Pangkostrad, Politisi PDIP: Apa Orang Dekat Presiden Saja yang Punya Kesempatan?

Maruli Simanjuntak Jadi Pangkostrad, Politisi PDIP: Apa Orang Dekat Presiden Saja yang Punya Kesempatan?

Letjen TNI Maruli Simanjuntak.-Dok. FIN-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Mayjen TNI Maruli Simanjuntak resmi ditunjuk sebagai Pangkostrad. 

Penunjukkan Mayjen TNI Maruli Simanjuntuk menimbulkan pro dan kontra. Terlebih Maruli adalah menantu Menteri Koordinator Maritim dan investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Selain berstatus menantu Luhut, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak dikenal sebagai orang dekat Presiden Joko Widodo. Maruli diketahui pernah menjabat sebagai Komandan Paspampres. 

(BACA JUGA:Profil Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, Menantu Luhut yang Ditunjuk Jadi Pangkostrad)

Posisi strategis yang hanya diisi orang-orang dekat presiden ini disorot oleh anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon.

"Saya percaya secara objektif dan subjektif itu menjadi pertimbangan Panglima TNI, KSAD dan panglima tertinggi dalam hal ini presiden. Tapi, apa hanya mereka-mereka saja yang punya kesempatan? Apa karena mereka yang dekat dan pernah melayani presiden saja yang punya kesempatan? Apa kalau tidak dekat presiden tidak punya kesempatan?" ujar Effendi di Jakarta, Minggu (22/1/2022).

Menurutnya, kedekatan tersebut harus dibangun. Dia juga menyinggung soal Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang kedekatannya dengan Jokowi belum lama. Tapi karena ada hal dibutuhkan oleh presiden, maka Dudung dipilih sebagai Pangkostrad dan diangkat menjadi KSAD.

(BACA JUGA:Ditunjuk Jadi Pangkostrad, Mayjen Maruli Punya Harta Rp51,6 Miliar)

"Suatu keputusan yang tepat tetapi jangan pula tidak mendengar dan melihat ini dapat mempengaruhi psikologis dari prajurit maupun perwira. Mereka pasti punya rasa juga," imbuh Effendi.

Politisi PDIP ini mengakui memang tidak semua perwira TNI dekat dengan presiden. Namun, akan lebih baik jika TNI menjadikan masukan untuk lebih mengedepankan manajemen yang berbasis meritokrasi. 

"Siapapun dia selama rekam jejaknya bagus silakan saja. Go a head. Mereka adalah para prajurit pejuang yang punya kepastian, pengabdian dan loyalitas tak diragukan," tegasnya.

(BACA JUGA:Menantu Luhut, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak Jadi Pangkostrad?)

Dia khawatir, jika yang ditunjuk mengisi jabatan strategis di TNI hanya orang-orang tertentu saja, tidak tertutup kemungkinan akan terjadi demoralisasi di TNI. 

"Jika itu terjadi, ini akan mengganggu keberlangsungan TNI. Tentu harus jadi perhatian semua. Terutama presiden. Kita tahu suara hati mereka yang satu angkatan. Apalagi lintas angkatan. Terbuka sajalah. Siapapun pasti ingin jadi jenderal. Jujur aja, siapa sih nggak ingin jadi jenderal dan juga dapat jabatan strategis," paparnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Huse

Tentang Penulis

Sumber: berbagai sumber