Sering Kritik Anies, PDI Perjuangan dan PSI Dapat Bonus Elektoralnya Naik

Sering Kritik Anies, PDI Perjuangan dan PSI Dapat Bonus Elektoralnya Naik

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan -@aniesbaswedan-@aniesbaswedan

JAKARTA, fin.co.id - Kritik kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang sering dilontarkan Partai Solidaritas Indonesia dan PDI Perjuangan membuat elektoral kedua partai tersebut naik. 

Direktur Program Nusantara Strategic Network (NSN) mengatakan, PSI dan PDI perjuangan mendapat insentif elektoral di ibu kota," kata Riandi, Jumat, 21 Januari 2022. 

Berdasarkan survei NSN, menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan mencapai 22 persen disusul PSI sebesar 17,5 persen.

(BACA JUGA:Saling Sindir Anies dan Giring, Formula E Hingga Penanganan Banjir Jakarta)

Puncak kritikan PDI Perjuangan dan PSI terhadap Anies Baswedan, yakni terkait rencana pelaksanaan balap mobil listrik atau Formula E di Ancol, Jakarta hingga pengajuan hak interpelasi.

Selain itu, kedua partai di DPRD DKI itu menyoroti proyek sumur resapan yang menjadi program Anies untuk mengendalikan banjir, tapi kualitas pengerjaannya dianggap tidak optimal.

Sementara itu, elektabilitas partai pada urutan ketiga, yakni Golkar sekitar 8,3 persen, Gerindra 7,3 persen, PKS 5,8 persen, Nasdem 5,5 persen, dan Demokrat 5,0 persen.

(BACA JUGA:Anies, Ganjar atau Risma? Tiga Nama Ini Disebut Pantas Pimpin DKI Jakarta pada 2024)

Kemudian, ada PKB 2,5 persen, PPP 1,8 persen, Partai Ummat 1,5 persen, PAN 1,3 persen, Gelora 1,0 persen, Perindo 0,8 persen, Hanura 0,3 persen, PBB 0,3 persen, serta tidak tahu/tidak jawab sebesar 18,9 persen.

Sebelumnya, kritik Ketua Umum PSI Giring Ganesha saat meninjau lokasi pembangunan lokasi pembangunan Formula E di Ancol, Jakarta Utara ditanggapi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. 

Anies, menyindir Giring dengan mengatakan waktunya yang longgar untuk keliling yang dinilai tidak perlu. 

"Kasihan juga waktunya longgar betul. Kalau kita-kita yang agak sibuk ini tidak cukup waktunya untuk keliling-keliling tidak perlu," kata Anies. 

Menurut Anies, pernyataan Giring sebagai kritik tidak bisa dibungkam, tetapi harus disampaikan dengan fakta agar tidak menimbulkan fitnah. 

"Kalau kita menyampaikan kritik harus berdasarkan fakta bukan fiksi, apalagi fitnah, kalau mau kritik pakai fakta, sehingga bagi yang mendengarkan itu berfaedah," tandasnya. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lut

Tentang Penulis

Sumber: