Warga Kalimantan Timur Tolak IKN, Gubernur: Warga Asli Kaltim Cuma Sedikit, Yang Banyak Itu...

Warga Kalimantan Timur Tolak IKN, Gubernur: Warga Asli Kaltim Cuma Sedikit, Yang Banyak Itu...

Gubernur Kalimantan Timur Irsan Noor membantah penolakan warganya akan ibu kota negara (IKN)-dok-kaltimpemprov.go.id

SAMARINDA - Kabar penolakan warga Kalimantan Timur (Kaltim) terkait Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ramai diperbincangkan publik.

Kabar tersebut buru-buru disanggah Gubernur Kaltim Isran Noor. 

Ditegaskannya, tak ada penolakan  masyarakat setempat terkait penetapan wilayah Kaltim sebagai IKN.

(BACA JUGA:IKN Nusantara Dipimpin Kepala Daerah yang Punya Background Arsitek, Siapa Kandidat Kuatnya?)

"Sejak diumumkan Presiden Joko Widodo, pada 26 Agustus 2019, masyarakat Kaltim mendukung penuh. Tidak ada masalah, apalagi penolakan," tegasnya dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat, 21 Januari 2022.

Terlebih dengan alasan, penolakan karena masyarakat Kaltim akan terpinggirkan dengan keberadaan pendatang yang mencapai jutaan orang. 

Ditegaskannya, warga Kaltim tidak memiliki jejak buruk dalam urusan toleransi, keberagaman, termasuk keterbukaan menerima pendatang.

(BACA JUGA:Trending Tagar #bubarkanPKS Gegara Tolak IKN)

"Penduduk asli Kaltim itu sedikit. Yang banyak itu dari Jawa 35 persen. Baru Sulawesi 20 persen. Sisanya campur dengan suku lain, termasuk suku asli Dayak, Kutai. Campur sama Banjar dan lainnya. Mereka hidup berdampingan tidak ada masalah," tegasnya.

Terkait kelompok masyarakat yang minta dilibatkan, Isran menyebut hal yang wajar. Dan itu pun harus dipenuhi.

"Terpenting adalah sesuai kemampuan dan kapasitas masing-masing. Tapi yang jelas, IKN ini bukan hanya untuk Kaltim, tapi pemerataan pembangunan untuk seluruh wilayah Indonesia. Bukan Jawa sentris, apalagi hanya Jakarta," tuturnya.

Diterangkan, warga Kaltim merupakan penduduk yang taat terhadap perintah dan aturan negara. 

Sejak Indonesia merdeka Kaltim menjadi penghasil minyak terbesar untuk republik ini dan menjadi sumber pembiayaan negara.

Hingga saat ini, Kaltim masih menjadi penyumbang devisa negara yang cukup tinggi. Namun, rakyat Kaltim tidak pernah memberontak kepada negara.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahy

Tentang Penulis

Sumber: