Kenapa Banten Sering Gempa Bumi? Ini Jawaban Pakar Geologi

Kenapa Banten Sering Gempa Bumi? Ini Jawaban Pakar Geologi

Gempa Bumi di Banten--Tangkapan Layar

JAKARTA - Beberapa waktu terakhir wilayah Banten sering diguncang gempa bumi tektonik.

Gempa bumi tersebut terjadi karena Banten masuk wilayah Prisma Akresi. 

Pakar dari Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran (Unpad), Iyan Haryanto menyebut Prisma Akresi merupakan wilayah yang berada di atas pusat-pusat gempa. 

(BACA JUGA:Update Gempa Bumi 6,7 Magnitudo di Banten, BNPB Mencatat 3.078 Rumah Rusak)

Wilayah ini adalah kumpulan sesar-sesar yang mengangkat akibat proses penumbukan atau penunjaman.

“Jika di Sumatera Prisma Akresi ini muncul menjadi pulau. Kalau di selatan Jawa belum membentuk pulau,” ujar Iyan dalam keterangannya seperti dikutip dari laman resmi Unpad, Rabu (19/1/2022).

Apabila salah satu patahan menunjam ke bawah, maka di sisi satunya akan terangkat. Salah satu wilayah Indonesia yang berada di kawasan sesar akresi adalah Pulau Nias di Sumatera Utara.

(BACA JUGA:Update Gempa Banten: 1.100 Rumah Rusak, Kepala BNPB Minta Pendataan Korban Dikebut)

Gempa bumi yang terjadi di selatan Jawa akhir-akhir ini menjadi pengingat bahwa Indonesia berada di kawasan lempeng yang terus bergerak. Pergerakan lempeng tektonik, menjadi pemicu terjadinya gempa bumi.

"Indonesia berada pada batas-batas lempeng yang satu sama lain terus bergerak. Di sebelah barat, batas lempeng tersebut mulai dari sebelah barat Sumatera, lalu menerus ke selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara, hingga Maluku," paparnya.

Meski titik gempa di selatan Jawa berada jauh dari daratan, masyarakat diminta tetap waspada. Sebab, sesar aktif di daratan juga berperan mempercepat rambatan getaran akibat gempa di lautan. "Ini menjadi faktor mengapa suatu gempa bumi bisa terasa hingga wilayah yang cukup jauh dari titik gempa," terang Iyan.

(BACA JUGA:Daerah Mu Masuk? Ini 11 Wilayah yang Rasakan Guncangan Kuat Gempa di Pandeglang)

Pengetahuan masyarakat akan mitigasi kebencanaan, lanjutnya, mesti diperkuat. Mnimnya pengetahuan mitigasi bencana akan berdampak fatal ketika bencana terjadi. “Khususnya masyarakat yang berada di Pulau Jawa tidak bisa terhindar dari banyaknya peristiwa gempa bumi,” pungkas Iyan.

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Huse

Tentang Penulis

Sumber: berbagai sumber