Seruan Pembantaian Umat Muslim di India, Sultan: Tidak Etis Jika Indonesia Diam

Seruan Pembantaian Umat Muslim di India, Sultan: Tidak Etis Jika Indonesia Diam

Bendera India-pixabay-

JAKARTA, fin.co.id - Pemerintah Indonesia diminta mengambil langkah diplomatik tegas terhadap eskalasi kekerasan dan diskriminasi bermotif agama yang saat ini terjadi di India. 

Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin menilai, India merupakan negara sahabat yang sangat dikenal dengan Indonesia. 

"Tapi melihat eskalasi internal India saat ini, rasanya tidak etis jika Indonesia diam dan India harus disadarkan tentang arti penting kemajemukan," kata Sultan. 

(BACA JUGA:OTT di Langkat, KPK Dikabarkan Ringkus Bupati Terbit Rencana Perangin Angin)

Kata Sultan, Indonesia juga berkewajiban memberikan teguran keras jika agenda politik kekuasaan telah menyimpang dari nilai kemanusiaan universal. 

Apalagi, yang diserang kelompok minoritas muslim dan kristen. 

"Tidak berlebihan jika Indonesia baik presiden maupun kemenlu memberikan atensi serius dengan kecaman dan isyarat diplomatik," terangnya, Rabu, 19 Januari 2022. 

(BACA JUGA:Banyak Lembaga Survei Umumkan Elektabilitas, Politikus Golkar: Jangan Terlalu Cepat Percaya)

Diketahui, seruan kekerasan agama dengan cara pembantaian besar-besaran umat Muslim di India kembali terjadi.

Otoritas India telah melaporkan seorang biksu Hindu yang menghasut kekerasan agama setelah ia menyerukan pembantaian Muslim di India. 

Telah terjadi peningkatan penargetan kelompok nasionalis Hindu yang terafiliasi dengan Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata Party (BJP) pimpinan Narendra Modi  terhadap minoritas Muslim dan Kristen di banyak wilayah.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lut

Tentang Penulis

Sumber: