Omicron Mulai 'Menghilang'

Omicron Mulai 'Menghilang'

Penggunaan masker di area publik, Image oleh Justin Kilian dari Pixabay--

JAKARTA - Omicron mulai 'menghilang' dari sebagian besar wilayah di UK, demikian seperti dilaporkan media Inggris.

Menurut temuan terkini, varian yang paling mudah menyebar itu dilaporkan tunjukan tren menurun dalam penyebarannya.

Hal ini diungkap Prof Tim Spector, yang memimpin ZOE COVID Sympton Study. Hanya kawasan Timur Laut UK, kata Prof Spector, yang masih terdampak.

(BACA JUGA:Alasan Mengapa Gejala Omicron Lebih Ringan dari Delta)

Klaim ini berdasarkan studi menggunakan aplikasi ZOE COVID, menggunakan laporan langsung dari masyarakat lokal.

Dari situ, diketahui bahwa Omicron 'menghilang' setidaknya 50 ribu kasus turun per harinya, dari puncak kasus 200 ribuan per hari.

Prof Mike Tildesley dari University of Warwick, tidak terkait dengan studi di atas, menyambut baik kabar ini.

"Pada akhir Desember dan awal Januari, puncaknya adalah 200 ribu kasus. Sekarang sudah menujukan penurunan," ungkapnya seperti dikutip FIN (18/1) dari The Sun.

Alhasil, 'working from home' di beberapa wilayah UK dalam waktu dekat ini, punya potensi untuk dicabut.

Tidak hanya itu, UK berpotensi melepaskan warganya dari kewajiban mengenakan masker wajah (dalam pembelajaran tatap muka), selain juga penggunaan paspor vaksin.

Kabar Omicron 'menghilang' ini juga sampaikan Menteri Pendidikan Nadhim Zahawi, yang disebut akan melakukan tinjauan terkait pengangkatan beberapa larangan.

"Saya rasa kita tengah menjadi saksi akan sebuah transisi pandemi (corona) menjadi endemi," kata Zahawi dalam wawancaranya dengan BBC Breakfast.

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: