Fenomena Perusakan Sesajen, Alissa Wahid: Dia Lupa, Menghormati Juga Perintah Agama

Fenomena Perusakan Sesajen, Alissa Wahid: Dia Lupa, Menghormati Juga Perintah Agama

Pria yang menendang sesajen di Gunung Semeru,Lumajang Jawa Timur akhirnya ditangkap Polisi di Yogyakarta, Kamis malam.-dok fin.co.id-dok fin.co.id

JAKARTA, fin.co.id - Putri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid, Alissa Wahid mengatakan, tidak boleh mengambil hak beragama oranga lain, termasuk memaksakan ajaran agama. 

Mengambil hak dan memaksakan ajaran agama, bisa melukai rasa kebangsaan dan nilai-nilai toleransi. 

Alissa merespon soal perusakan sesajen, yang dinilai mencoreng hak kebebasan beribadah dan berkeyakinan individu. 

(BACA JUGA:Ada Nama Ahok di Calon Kepala Otorita IKN, Roy Suryo: Mantan Napi? Apa Tidak Ada yang Lain? )

Serta, melukai nilai keberagaman dan toleransi beragama yang telah tumbuh subur di Indonesia. 

"Jadi bukan soal sesajen itu haram atau tidak, kita bisa berbeda pendapat soal itu (sesajen)," kata Alissa Wahid. 

"Dan ketika ada orang memaksakan ajarannya kepada orang lain di negara ini, nah itu merupakan pelanggaran," sambugnya, Selasa, 18 Januari 2022.

(BACA JUGA:Pemerintah Hapus Tenaga Honorer Usai 2023)

Ia melihat, ada beberapa hal yang menarik pada insiden perusakan sesajen tersebut.

Yakni, banyaknya kelompok yang mendukung aksi tidak beradab, intoleran hingga perdebatan.

"Kenapa banyak yang mendukung? Karena mereka menganggap sedang menjalankan perintah agama," ucapnya. 

"Tapi dia juga lupa, bahwa menghormati hak orang lain itu termasuk perintah agama juga," tandasnya. 

 

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lut

Tentang Penulis

Sumber: