Masih Tinggi, Angka Kemiskinan di Pedesaan Capai 12,53 Persen

Masih Tinggi, Angka Kemiskinan di Pedesaan Capai 12,53 Persen

Masyarakat Bantara Sungai--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono menyebut, angka kemiskinan di Indonesia turun pada September 2021 menjadi 9,71 persen atau lebih rendah 0,48 persen dibandingkan September 2020 yakni sebesar 10,19 persen.

"Jumlah penduduk miskin pada September 2021 sebesar 26,5 juta orang atau 9,71 persen," kata Margo, Senin 17 Januari 2022. 

Kendati demikian, angka kemiskinan masih terbilang tinggi dibandingkan masa sebelum pandemi Covid-19, khususnya pada September 2019. 

(BACA JUGA:Inflasi Capai 0,21 Persen, BPS: Masih Terkendali)

"Sebelum pandemi angkanya masih lebih tinggi yakni 24,78 juta orang atau 9,22 persen," ungkapnya.

Secara wilayah, tingkat kemiskinan di wilayah pedesaan masih tinggi yakni 12,53 persen. Sementara, kemiskinan di wilayah perkotaan jauh lebih rendah yakni sebesar 7,60 persen.

"Keduanya memiliki jarang yang cukup lebar. Artinya disparitas kemiskinan antara perkotaan dan perdesaan masih cukup tinggi," ucapnya.

Secara provinsi, beberapa daerah masih menduduki posisi teratas dengan tingkat kemiskinan tertinggi. 

"Papua, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur merajai posisi teratas dengan tingkat kemiskinan antara 20,44 hingga 27,38 persen terhadap total populasi," jelasnya.

(BACA JUGA:Kata BPS, Jumlah Penduduk Miskin Turun)

Sementara itu, lanjut Margo, Kalimantan Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, dan DKI Jakarta menjadi daerah dengan tingkat kemiskinan terendah. 

"Ketiganya memiliki tingkat kemiskinan masing-masing sebesar 4,56 persen, 4,67 persen, dan 4,67 persen," pungkasnya.

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Derry Suta

Tentang Penulis

Sumber: