Penambahan Modal Bank BTN Urgent Untuk Dukung Pemenuhan Rumah Rakyat

Penambahan Modal Bank BTN Urgent Untuk Dukung Pemenuhan Rumah Rakyat

--

JAKARTA, FIN.CO.ID -- Rencana penambahan modal (rights issue) PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) pada 2022 dinilai vital dalam mendukung industri perumahan atau properti yang menjadi salah satu lokomotif ekonomi selama pandemi COVID-19.

Selain itu, penambahan modal BTN juga dibutuhkan dalam mendukung Program Pembangunan Satu Juta Rumah dari pemerintah.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), penyaluran kredit sektor properti meningkat 4,6% yoy menjadi Rp1.104,6 triliun pada Oktober 2021.

Kredit KPR dan kredit pemilikan apartemen (KPA) menyumbang porsi 50,92% dari total kredit properti, dengan pertumbuhan mencapai 9,6% yoy.

Pertumbuhan kredit properti tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata kredit perbankan yang tercatat 3,24% pada periode yang sama.

Hal ini menjadi tolak ukur sektor properti masih mampu bertahan, meskipun sektor ekonomi lain berguguran di tengah pandemi.

"Kalau kita lihat penjualan rumah melalui KPR masih bisa tumbuh positif di tengah pandemi. Selain itu, insentif pemerintah juga menyelamatkan kredit KPR yang sudah berjalan tidak macet. Makanya sektor properti masih bisa bertahan di tengah pandemi," ujar Ekonom Institut for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda saat dihubungi wartawan akhir pekan lalu.

Pengamat perbankan Paul Sutaryono mengungkapkan, pada dasarnya sektor properti tidaklah berdiri sendiri, namun memiliki efek domino atau multiplier effect terhadap lebih dari 170 industri turunan yang menaungi lebih 20 juta tenaga kerja.

Bila sektor properti bangkit maka akan banyak industri yang ikut menggeliat di tengah pandemi.

"Sektor properti dan sektor otomotif menjadi indikator kebangkitan sektor riil secara keseluruhan," jelas Paul Sutaryono.

Menurut Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah, sektor properti berpeluang besar bangkit pada tahun ini akibat booming harga komoditas.

Meski demikian, ada faktor COVID-19 yang masih menjadi penghambat sektor properti untuk melesat.

"Sayangnya saat harga komoditas meningkat kita masih terdampak pandemi sehingga kenaikan harga komoditas tidak langsung mendorong kenaikan sektor properti," tegasnya.

Untuk itu, dia menegaskan kunci bagi sektor properti masih sama dengan sektor ekonomi lainnya, yaitu terkendalinya COVID-19.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sahroni

Tentang Penulis

Sumber: