JK: 11 Konflik Besar di Indonesia Telan Ribuan Nyawa, Karena Ketidakadilan

JK: 11 Konflik Besar di Indonesia Telan Ribuan Nyawa, Karena Ketidakadilan

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menolak wacana penundaan Pemilu 2024 karena berpotensi konflik.-dok fin.co.id-dok fin.co.id

JAKARTA,fin.co.id - Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 Jusuf Kalla mengatakan, 11 dari 15 konflik besar yang terjadi di Indonesia dan menelan ribuan nyawa masyarakat disebabkan ketidakadilan.

JK (sapaan akrab Jusuf Kalla) melanjutkan, dari pengalaman berbangsa selama 77 tahun, setidaknya ada 15 konflik besar melanda negeri ini.

Yang menyebabkan munculnya korban seribu orang di atasnya. 

"Dari 15 konflik itu, 11 karena ketidakadilan, yakni ketidakadilan sosial, politik, dan ekonomi," ujar Jusuf Kalla, dikutip Sabtu, 15 Januari 2022.

JK mengemukakan saat menjadi narasumber diskusi Twitter Spaces Forum Ekonomi Politik Didik J Rachbini bertajuk "Cak Nur, Pancasila dan Indonesia yang Adil", Jumat.

Jusuf Kalla menyampaikan salah satu contoh dari 11 konflik besar akibat ketidakadilan itu adalah konflik di Aceh.

Konflik di Aceh, terjadi karena munculnya rasa ketidakadilan ekonomi di dalam diri masyarakatnya.

Aceh sebagai salah satu wilayah dengan sumber daya alam yang berlimpah.

"Namun, kekayaan itu belum bisa memberikan kemakmuran ekonomi secara merata kepada masyarakatnya," ucap Jusuf Kalla.

Oleh karena itu, Jusuf Kalla memandang persoalan ketidakadilan di Tanah Air perlu segera dituntaskan.

Ia menambahkan bahwa di dalam Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, kata adil dimuat dalam dua sila, yaitu sila kedua dan kelima.

Dua sila itu, memberikan nuansa bahwa keadilan adalah upaya yang harus diperjuangkan oleh segenap bangsa Indonesia untuk mencapai kemajuan.

"Meskipun adil dan maju itu tidak mudah untuk diwujudkan, tetapi harus dilakukan," kata JK.

Jusuf Kalla mengatakan, upaya mewujudkan keadilan dan kemajuan perlu didukung manajemen pemerintahan yang baik serta perbaikan di bidang ekonomi dan sosial.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lut

Tentang Penulis

Sumber: