Kemenpora Tunjuk CdM Indonesia di Olimpiade 2020

Kemenpora Tunjuk CdM Indonesia di Olimpiade 2020

JAKARTA - Gelaran Olimpiade Tokyo 2020 masih tujuh bulan lagi. Meski persiapan atlet belum terlalu matang, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) langsung menunjuk Rosan Roeslani sebagai Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo. Rosan yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi dan Berat Seluruh Indonesia (PB PABBSI) akan memimpin atlet Indonesia ke ajang multieven empat tahunan tersebut. Penunjukkan itu diumumkan langsung Menporq Zainudin Amali dan Ketua National Olympic Committee (NOC) Indonesia, Raja Sapta Oktohari pada sesi jumpa wartawan di Media Center, Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (31/12) kemarin. "Pemerintah dalam hal ini sepakat atas nama Rosan Roeslani yang diajukan oleh NOC Indonesia (KOI, red) untuk menjadi CdM kontingen Merah Putih di Olimpiade 2020 Tokyo," ungkap Zainudin dalam sesi jumpa wartawan tersebut. "Pengajuan nama Rosan sebagai CdM tentunya kita sebagai pemerintah mempertanyakan berbagai hal terutama terkait persetujuan orang yang bersangkutan. Jangan sampai kita menunjuk orang kemudian orangnya belum setuju," tambahnya. Namun, Zainudin menjelaskan bahwa Rosan sendiri sudah menyatakan kesanggupannya sebagai CdM kontingen Indonesia Bahkan, surat keputusan penunjukkan dan persetujuan Rosan sudah disampaikan langsung ke KOI. "Rosan Roeslani sudah menyatakan persetujuan yang terdokumentasi melalui video. Akhirnya, pada tanggal 26 Desember 2019 kita sudah menandatangani surat keputusan Menpora No. 97 Tahun 2019 tentang Pengangkatan/Penunjukan Ketua Kontingen (Chef De Mission) Indonesia Pada Keikutsertaan Olimpiade Tahun 2020," jelas Zainudin. Ada beberapa pertimbangan yang membuat Menpora menyetujui usulan NOC tersebut. Zainudin percaya NOC tidak sembarangan saat mengusulkan nama Rosan untuk menjadi CdM. Selain itu, Rosan yang merupakan Ketua PB PABBSI yang juga diikutsertakan oleh Indonesia dalam Olimpiade 2020 nanti, menjadi salah satu alasan Kemenpora menyetujuinya. Rosan merupakan pimpinan cabor yang akan dipertandingkan di Olimpiade. Dia pasti punya tanggung jawab yang lebih besar ketimbang ketua umum cabor lain yang tidak tampil di Olimpiade," jelasnya. Menpora berharap ditunjukknya Rosan sebagai CdM, persiapan atlet Indonesia yang sudah lolos maupun yang masih dalam tahap kualifikasi bisa berjalan dengan lebih baik. Hal itu mengngat, sampai saat ini baru enam atlet Indonesia yang dipastikan lolos ke Olimpiade 2020. Keenam atlet itu adalah, Eko Yuli Irawan dan Winsy Cantika Asih dari angkat besi, Lalu Muhammad Zohri dari cabang olahraga atletik, Riau Ega Agatha dari cabang olahraga panahan, Dinanda Choirunnisa dari cabang olahraga panahan, Vidya Rafika dari cabang menembak. "Masih ada 74 Indonesia dari berbagai cabang olahraga lain masih harus terus menghadiri berbagai kejuaraan prakualifikasi hingga April tahun depan," terangnya. Sementara itu, ditempat yang sama, Ketua KOI, Raja Sapta Oktohari menyebut pertimbangan penunjukan Rosan tak lepad dari prestasi angkat besi yang menjadi pundi medali di setiap Olimpiade . "Angkat besi sendiri sudah terkualfikasi untuk Olimpiade 2020 Tokyo. Ini yang jadi ukurannya," terang Okto. Selanjutnya, Rosan yang tidak sempat hadir dalam jumpa wartawan tersebut lantaran sedang berada di luar negeri, memberikan pernyataannya lewat video yang ditayangkan. Ia mengatakan, rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Kemenpora dan KOI. "Mohon maaf saya tidak bisa hadir karena saat ini posisi saya sedang berada di London (Inggris). Namun, setelah kembali ke Indonesia, saya akan segera menemui Menpora, NOC dan cabor untuk langsung mensinergika serta menyatukan persepsi agar bisa mendapatkan hasil maksimal. Mengingat waktu akan semakin dekat, kebersamaan dalam menjalin visi dan misi akan sangat penting untuk meriah prestasi," tandas Rosan. (gie/fin/tgr)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: