Banjir, SPBU Ditutup Sementara

Banjir, SPBU Ditutup Sementara

JAKARTA - Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jakarta menyebabkan jalan tergenang air sehingga beberapa Sentra Pengisian Bahan Bakar Utama (SPBU) tidak beroperasi karena akses jalan di sekitar SPBU tergenang air. Selain itu, listrik di beberapa SPBU juga dimatikan untuk menjaga keamanan dan keselamatan, imbas genangan. Adapun beberapa SPBU yang untuk sementara tidak beroperasi diantaranya SPBU 3411704 di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, SPBU 3411705 di Jalan Duri Kosambi, Jakarta Barat, SPBU 3411502 di Jalan Panjang Kebon Jeruk, Jakarta Barat, SPBU 3110702 di Jalan H. Samanhudi, Sawah Besar, Jakarta Pusat, SPBU 3410507 di Jalan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, SPBU 3413202, di Pulogadung, Jakarta Timur, dan SPBU 3413205 di Jalan Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur. Unit Manager Communication Relation & CSR PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) III Dewi Sri Utami mengungkapkan genangan air yang cukup tinggi kisaran 30 sampai 50 centimeter (cm) di sekitar SPBU, sehingga tidak memungkinkan SPBU beroperasi. "Kami memohon maaf atas kendala tersebut. Beberapa jaringan listrik dimatikan, karena faktor safety. Namun demikian, saat ini warga Jakarta juga tidak banyak beraktivitas karena akses jalan terhambat," kata Dewi, kemarin (1/1). Sebagian besar SPBU yang masih beroperasi, bisa menjadi alternatif bagi masyarakat, terutama di wilayah yang tidak terkena banjir. "Tentunya jika kondisi sudah pulih dan aman untuk operasional SPBU akan dibuka kembali," jelasnya. Meski terjadi genangan air di beberapa ruas jalan, namun pasokan BBM untuk SPBU dan LPG dari Integrated Terminal Jakarta tetap berjalan normal. Pada Integrated Terminal Jakarta terdapat Fuel Terminal Plumpang, Fuel Terminal Priok, dan LPG Terminal Priok yang menjadi jalur distribusi LPG subsidi 3KG ke wilayah Jabodetabek. Unit Manager Communication Relation & CSR PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) III Dewi Sri Utami menyatakan pasokan BBM untuk SPBU di wilayah Jakarta dan sekitarnya dipastikan aman, mengingat sejak Senin hingga Selasa (30 & 31 Desember) beberapa SPBU di Jakarta dan sekitarnya telah mendapat pasokan penuh BBM, guna mendukung mobilitas masyarakat yang akan merayakan pergantian tahun. "Sementara untuk hari ini pasokan BBM maupun LPG tetap dilakukan dan berjalan normal, meski sejumlah ruas jalan mengalami genangan," kata Dewi. Menyambut tahun baru 2020, Direktur Pemasaran Korporat PT Pertamina (Persero) Basuki Trikora Putra didampingi oleh General Manager Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V Werry Prayogi memonitor distribusi BBM dan LPG di Surabaya, Jawa Timur (Jatim). Sampai dengan 31 Desember lalu Satgas Nataru Pertamina khususnya di wilayah Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara mencatat peningkatan konsumsi di berbagai jenis produk Perta-series. Kenaikan terjadi pada Pertalite sebanyak 7 persen dan Pertamax sebesar 4 persen. Sedangkan, untuk produk Dex-series juga mengalami peningkatan, yaitu Dexlite sebanyak 14 persen dan Pertamina Dex sebesar 28 persen. Tersambungnya jalan tol Trans Jawa dari Jakarta - Surabaya, hingga ke Malang dan Probolinggo juga menyumbang adanya kenaikan konsumsi pada produk gasoline (Premium, Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) dan gasoil (Solar, Dexlite serta Pertamina Dex). Khusus di SPBU sepanjang jalur tol Trans Jawa, mengalami kenaikan sebesar 63 persen untuk gasoline dan 26 persen untuk gasoil. "Tersambungnya tol dari Jakarta hingga ke Probolinggo membuka opsi bagi masyarakat untuk menggunakan jalur darat ketika hendak berlibur ke wilayah Jawa Timur, seperti Malang, Banyuwangi, bahkan Bali, sehingga ini menjadi salah satu faktor peningkatan konsumsi gasoline dan gasoline di sepanjang jalur tol tersebut," jelas Werry. Pertamina mencatat kenaikan konsumsi Avtur selama libur akhir tahun 5,1% persen dari rata-rata normal sebesar 3.650 KL per hari. Dari 13 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) yang berada di wilayah JatimBaliNus, DPPU El Tambolaka - Sumba Barat Daya, NTT mengalami kenaikan konsumsi sebesar 84,7% persen dari rata-rata normal. Sementara itu DPPU lain seperti Juanda mengalami peningkatan sebesar 12,3 persen dari rata-rata normal, DPPU Ngurah Rai mengalami peningkatan sebesar 1,5 persen dari rata-rata normal, DPPU Lombok, mengalami peningkatan sebesar 4,2 persen dari rata-rata normal, DPPU Eltari mengalami peningkatan sebesar 46,6%dan DPPU Komodo, mengalami peningkatan sebesar 13,5% dari rata-rata normalnya. Pertamina juga telah mengantisipasi kenaikan kebutuhan LPG. Untuk LPG 3 kg di MOR V. Sebagai langkah antisipasi, khususnya untuk memenuhi kebutuhan LPG 3 kg, akan ada 501 Agen Siaga dan 5.079 Pangkalan Siaga di wilayah MOR V untuk melayani kebutuhan LPG 3 kg. Mayoritas tersebar di Provinsi Jawa Timur, yaitu 463 Agen Siaga dan 4.922 Pangkalan Siaga. Selama masa satgas Nataru ini, Pertamina mencatat kenaikan konsumsi LPG PSO sebesar 4 persen dari rata-rata harian dan 10 persen untuk konsumsi LPG Non-PSO. Kenaikan LPG Non-PSO dikarenakan musim liburan dimana kebutuhan hotel dan restoran meningkat. (dim/fin/ful)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: