PSSI Buka Kursus Pelatih Muda
JAKARTA - PSSI membuka peluang kepada siapa saja untuk mengikuti kursus kepelatihan lisensi A AFC pemain muda atau License A for Youth. Mereka yang mengikuti kursus akan terjun langsung membina pemain usia muda. Ya, Tiap tahunnya, PSSI memang membuka kursus awal bagi masyarakat yang ingin menjadi pelatih. Namun, tentunya masyarakat ini berpengalaman di level klub dan dunia kepelatihan. Direktur edukasi pelatih dan penasihat senior bidang teknik PSSI, Ahmad Bader mengatakan, lewat program ini, ua berharap bibit-bibit muda bisa terasah lebih cepat bajj segi teknik maupun taktik permainan dari pelatih yang lebih kompeten. "Ini sebuah terobosan dan akan kita lakukan untuk pengembangan pemain muda. Dalam pembinaan pemain, prinsip kita adalah best coach, best player," katanya dalam siaran resmi PSSI yang diterima Fajar Indonesia Network (FIN), kemarin. Bader mengatakan, materi yang diberikan teori dan praktek. Ia mengucapkan terima kasih atas partisipasi semua Stakehoder sepak bola atas berlangsungnya berbagai kursus kepelatihan pada tahun 2019. "Terima kasih kepada semua pelatih yang sudah berpartisipasi, karena tidak mudah untuk kembali bersekolah, belajar dan meluangkan waktu untuk mengikuti pendidikan kepelatihan. Terima kasih juga atas peran instruktur dan dukungan dari PSSI " Ujar Bader Pada tahun 2020 Bader berharap, ada strategi baru dalam mempersiapkan sekolah pelatih dan memperbanyak acara forum diskusi kepelatihan. "Selain sekolah untuk mendapatkan ijazah, seorang pelatih juga harus mampu membandingkan pengetahuan lapangan yang di dapat dengan apa yang di pelajari selama kursus. Harapannya mampu menciptakan pelatih modern dan kritis " jelasnya. "Selain Lisensi A For Youth, program andalan untuk sekolah pelatih lainnya pada tahun 2020 akan segera kami publikasikan. Saya berharap animo peserta, ramai seperti tahun tahun sebelumnya," tambahnya. Sebelumnya, Direktur teknik PSSI Danurwindo mengungkapkan, sejak 2017, PSSI lewat Divisi HPU PSSI (High Performance Unit) telah mencetak lebih dari 4.000 pelatih mulai dari yang paling dasar lisensi D hingga mereka yang kini berlisensi AFC Pro. "Dalam membangun sepak bola, kita harus mulai dengan membangun pondasi yang kuat. Mulai dari membangun grassroots hingga rumahnya harus dibuat dengan baik" ungkap mantan pelatih Tim Nasional Indonesia. Dia menambahkan bahwa, pada tahun 2017 adalah era baru PSSI dalam football development yang ditandai dengan lahirnya Filanesia. Filanesia merupakan panduan dalam melatih sepak bola sesuai dengan karakter dan budaya yang dimiliki oleh Indonesia yang di terjemahkan ke dalam pembinaan usia muda. "Hasilnya pada tahun 2019, PSSI telah melahirkan total 2.442 pelatih di berbagai level," jelasnya. Dimulai dengan lisensi D yang bekerja sama dengan anggota Asprov di daerah telah melaksanakan total 76 kursus dengan jumlah partisipan 1941 pelatih, dilanjutkan dengan lisensi C dengan total Kursus 15 dan jumlah peserta 360. Sedangkan untuk jenjang lebih tinggi seperti lisensi B ada 4 kursus dengan total peserta 94 dan lisensi A ada 1 kursus dengan total 23 peserta. Pada tahun 2019 juga di tandai dengan kelulusan 24 pelatih dengan lisensi AFC Pro yang salah satu modulnya adalah berangkat ke Spanyol untuk observasi klub profesional. Menurut Danurwindo, peningkatan kuantitas pelatih harus juga diimbangi dengan peningkatan kualitas instruktur. Oleh karena itu sejak 2019 PSSI juga menargetkan peningkatan kualitas instuktur melalui program "Instructor for instructor" bisa kembali dilakukan pada tahun 2020. Pada tahun 2020 PSSI mempunyai target untuk melaksanakan lisensi B sebanyak 16 kursus, jika dibandingkan tahun 2019 hanya 4 kursus. (fin/tgr)
DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News
Sumber: