Aliran Modal Asing 2019 Tembus Rp224,2 Triliun

Aliran Modal Asing 2019 Tembus Rp224,2 Triliun

JAKARTA - Sepanjang tahun 2019 aliran modal asing yang masuk ke Indonesia mencapai Rp224,2 triliun. Lancarnya modal asing di Tanah Air menandakan di mata investor memiliki prospek yang baik dan imbal hasil yang menarik. Modal asing Rp224,2 triliun terdiri dari ombligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp168,6 triliun, Rp50 triliun masuk ke pasar saham, Rp3 triliun ke obligasi korporasi, dan Rp2,6 triliun di Sertifikat Bank Indonesia. "Kita akhiri capaian kestabilan eksternal yang terjaga dengan portfolio cukup besar, dan juga cadangan devisa akan kembali naik," ujar Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, di Jakarta, Jumat (3/1). Lancarnya aliran modal asing ke Indonesia, menurut dia, karena seiring kepercayaan investor terhadap iklim bisnis di Indonesia yang terus semakin membaik, "Ini lagi-lagi mengkonfirmasi bahwa confidence terhadap Indonesia masih cukup baik terbukti dari aliran modal asing masuk ke Indonesia dalam bentuk investasi portfolio yang terus mengalir," kata dia. BI juga memastikan cadangan devisa (cadev) hingga akhir 2019, akan mengalami kenaikan. Data BI, hingga November 2019, cadev Indonesia sebesar USD126,6 miliar. "Itu mengindikasikan Neraca Pembayaran Indonesia di Triwulan IV surplus sebagaimana terbukti dengan cadangan devisa yang naik di Triwulan IV," tutur Perry. Arus modal asing lancar, tidak meleset seperti diperkirakan oleh PT Penilai Harga Efek Indonesia (Indonesia Bons Pricing Agency/IBPA), bahwa dengan kembali terpilihnya Sri Mulyani sebagai menteri keuangan lima tahun ke depan akan membuat iklim investasi di Indonesia menjadi bergairah. Direktur Utama IBPA, Yoyok Isharsaya menyebutkan, dengan terpilihnya Sri Mulyani akan membuat nyaman investor, baik investor dalam negeri maupun investor asing. "(Sri Mulyani) Sudah teruji dan terbukti seperti yang terjadi saat ini. Investor domestik maupun asing, pasti akan lebih confidence lagi," kata Yoyok. Menteri Keuangan, Sri Mulyani sebelumnya optimis aliran modal asing akan terus masuk ke Indonesia hingga akhir tahun 2019. Keyakinan itu karena ditandai dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang relatif tinggi dan stabil. "Kita berharap capital inflow akan masuk ke Indonesia secara permanen," kata Sri Mulyani. Di sisi lain, kebijakan makro dan fiskal selama ini diterapkan pemerintah dianggap sudah cukup baik. Ditambah, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup baik dan iklim investasi yang lebih adem, maka memberikan daya tarif terhadap investor asing. (din/fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: