BUMN Rogoh Rp5 Miliar untuk Korban Banjir

BUMN Rogoh Rp5 Miliar untuk Korban Banjir

JAKARTA - Tim lintas BUMN bergerak cepat membantu korban banjir di beberapa titik wilayah Jabodetabek Lebak dan Karawang. Hingga saat ini BUMN sudah menyalurkan bantuan hingga Rp 5 miliar. "Sampai tadi sudah mencapai Rp 5 miliar. Penyaluran bantuan dilakukan di daerah Jabodetabek, Karawang dan Lebak," kata Arya Sinulingga Staf Ahli Kementerian BUMN saat dihubungi Fajar Indonesia Network, Jumat (3/1). Tim penanganan banjir itu terdiri dari empat sampai tujuh perusahaan BUMN. Tim lintas BUMN ini berpencar di berbagai wilayah yakni di Jakarta Utara (Pertamina, Pelindo II, Pelni, PGN, BKI, Pegadaian), di Jakarta Timur ( Wijaya Karya, BNI, Mandiri, JIEP, Nindya Karya, Indofarma, Antam, PT PP, PT Waskita Karya, PT Indra Karya, PNRI, PPD), di Jakarta Selatan (Adhi Karya, Jasindo, Mandiri, Surveyor Indonesia, PT PN III, BRI, Sucofindo, Danareksa), Jakarta Pusat ( PT KAI, Mandiri, PT PAL, PT PPI, Telkom) dan Jakarta Barat (PIHC, Semen Indonesia, Mandiri, PLN). Kemudian di Bekasi (Jasa Marga, BRI, BTN, Mandiri, AP I, RNI, Indofarma, PTJT II, Jasa Raharja, KAI, Amarta Karya, Hutama Karya, PT PP, PT PPA, Perumnas, PLN, Telkom), Bogor (Askrindo, Perhutani, Mandiri), Tangerang (RNI, AirNav, AP II, Sarinah, Inka), Tangerang Selatan (Hutama Karya, Mandiri, PLN, Taspen), Karawang (Peruri, Mandiri). Di bawah koordinasi BNPB, tim penanganan banjir BUMN ini memberikan bantuan logistik di setiap wilayah seperti makanan, obat-obatan, pakaian dan lainnya. Menteri BUMN, Erick Thohir menyampaikan bahwa berkoordinasi dengan BNPB sebagai upaya membantu masyarakat dalam memulihkan kondisi lingkungan masing-masing. Selain itu, beberapa BUMN juga menyerahkan bantuan mulai dari logistik hingga alat-alat kesehatan. "Hal ini sesuai dengan arahan Presiden agar kami berkoordinasi aktif dalam penyelamatan warga masyarakat," kata Erick. Arya mengatakan, Kementerian BUMN sudah membentuk tim untuk membantu penanganan banjir di wilayah Jabodetabek. Dukungan yang diberikan termasuk Call Centre BNPB (50 petugas) dan Jaringan telekomunikasi selain juga kendaraan, perahu karet, damkar, obat-obatan, pelayanan kesehatan dan kebutuhan lainnya. Arya Sinulingga menyampaikan, "Mulai Kamis ini kami sudah menempatkan titik-titik posko yang sudah ditetapkan BNPB." Vice President Corporate Commucation Pertamina Fajriyah Usman ketika dihubungi mengatakan bahwa saat ini Pertamina fokus untuk membantu para korban banjir. Sejak Rabu, (1/1) Pertamina Group, diantaranya melalui sejumlah anak usahanya langsung memberikan bantuan ke sejumlah lokasi. PT Pertamina Gas bekerjasama dengan Rumah Zakat menyalurkan bantuan untuk korban bencana banjir di beberapa posko. Manager PR & CSR Pertagas, Zainal Abidin mengatakan hingga saat ini sudah ada delapan titik penyaluran bantuan untuk korban bencana banjir yang diberikan dalam bentuk bahan makanan siap saji. Ke delapan titik tersebut adalah wilayah Kebon Pala - Jakarta Timur, Babelan - Bekasi, Jati Asih - Jakarta Timie, Halim Perdana Kusuma - Jakarta Timur, Ciledug - Tangerang Selatan, Kuningan Barat - Jakarta Selatan, dan Bintara - Bekasi. "Ini adalah respon cepat yang kami lakukan untuk membantu para korban khususnya saat darurat di posko banjir," ujarnya. Sebanyak 1.852 kemasan makanan siap santap disalurkan oleh 30 relawan RZ yang bekerjasama dengan Pertagas. Pemberian bantuan bencana alam seperti ini menjadi salah satu andil Pertagas untuk masyarakat untuk ikut serta dalam meringankan beban masyarakat selama dalam situasi darurat bencana. “Kami berharap bantuan yang kami berikan dapat meringankan beban masyarakat yang terkena musibah. Karena pada kondisi seperti ini pasti perlu yang serba cepat, sehingga kami berusaha sebisa mungkin di awal mampu menyediakan kebutuhan primer seperti makanan siap saji untuk korban,” pungkasnya. Diantaranya adalah PT Pertamina Lubricants yang menyerahkan bantuan kepada korban banjir yang mengungsi di Stadion Tugu Selatan, Jakarta Utara. Bantuan yang diberikan berupa mie instan, air minum kemasan, roti, susu, tisu basah, dan tisu kering. Marketing Operation Region (MOR) III menyerahkan bantuan untuk 3.000 korban banjir, di kelurahan Teluknaga, Tangerang. Bantuan yang diberikan berupa kebutuhan dapur umum di posko pengungsian serta bahan bakar Pertamina Dex untuk mengoperasikan genset. Warga dari 11 RT, yang berlokasi di RW 1, 2 dan tiga Kelurahan Teluknaga, menjadi korban banjir akibat jebolnya tanggul sungai Cisadane, pada Rabu (1/1) lalu. Warga hingga kini belum bisa kembali ke rumahnya, karena masih terendam banjir setinggi lebih dari 1 meter, sehingga aliran listrik pun dimatikan. Karena alasan keamanan dan keselamatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pemerintah setempat, mengungsikan warga ke gudang milik Angkasa Land Airport City dimana terdapat fasilitas dapur umum yang dikelola BPBD. Di wilayah tersebut, PT Angkasa Pura II (Persero) yang mengkoordinir Posko BUMN Peduli juga mendirikan dapur umum untuk mendukung BPBD. Tak tinggal diam, Pertamina turut menyalurkan bantuan berupa keperluan dapur umum seperti sarden, telur, mie instan, bumbu, serta 20 tabung gas LPG 12 Kg, untuk mendukung menyediakan makanan bagi masyarakat. Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina MOR III Dewi Sri Utami menyatakan, pihaknya bersinergi dan berkoordinasi dengan Angkasa Pura II, koordinator penanganan bencana BUMN Peduli, untuk memenuhi kebutuhan gas LPG pada dapur umum. Selain itu, pasokan Pertamina Dex guna mendukung pengoperasian genset sebagai sumber listrik sementara. “Wilayah Kelurahan Teluknaga berada di sekitar daerah operasi Pertamina, yakni Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Soekarno Hatta, sehingga bantuan yang kami berikan ini sebagai salah satu bentuk tanggungjawab sosial perusahaan kepada masyarakat sekitar daerah operasi sekaligus sebagai bentuk nyata aksi tanggap Pertamina dalam membantu masyarakat yang terkena musibah,” tambah Dewi. Sejak bencana banjir melanda 14 dari 741 SPBU ditutup dengan alasan keamanan. Kendati demikian Fajriyah enggan menjelaskan kerugian yang dialami Pertamina akibat terhambatnya distribusi BBM. "SPBU kami tutup untuk alasan keamanan. Distribusi sampai saat ini normal ke daerah lainnya yang aman," kata Fajriyah. Namun, Pertamina Marketing Operation Region III memastikan pasokan BBM di wilayah Jabodetabek aman meski terkendala banjir. Integrated terminal Jakarta di Plumpang sudah menyalurkan BBM lebih dari 6.000 Kilo liter dari total kebutuhan sekiar 10 ribu Kiloliter. Sebagian besar SPBU yang masih beroperasi, bisa menjadi alternatif bagi masyarakat, terutama di wilayah yang tidak terkena banjir. "Tentunya jika kondisi sudah pulih dan aman untuk operasional SPBU akan segera beroperasi normal kembali," jelasnya. Sementara untuk pasokan LPG dimaksimalkan dengan mencari celah jalan alternatif yang tidak tergenang banjir. Meski sejumlah wilayah terendam banjir menjadi kendala bagi masyarakat, Pertamina tetap menyiagakan Agen dan Pangkalan LPG Siaga untuk kemudahan masyarakat. (dim/fin/ful)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: