Carlos Ghosn: Saya Lari dari Ketidakadilan!

Carlos Ghosn: Saya Lari dari Ketidakadilan!

TOKYO - Jepang akhirnya mengambil keputusan berisiko dengan memperketat prosedur migrasi sehubungan dengan kaburnya mantan bos Nissan Motor Co Carlos Ghosn. Kaburnya orang penting itu secara jelas mengguncang sistem hukum negara tersebut. ”Saya telah menginstruksikan Badan Layanan Migrasi untuk berkoordinasi dengan lembaga terkait agar memperketat prosedur keberangkatan," kata Menteri Kehakiman Masako Mori dalam pernyataannya, kemarin (5/1). Pelarian Ghosn sangat disesalkan. Meski demikian aparat hukum setempat menjanjikan penyelidikan secara komprehensif untuk menyingkapi kebenaran adanya permainan atas kaburnya Ghosn dari Jepang. Mori menyebutkan bahwa skipping bail Ghosn tidak dapat dibenarkan dan pengadilan menghanguskan jaminannya. Ghosn menghadapi empat tuduhan penyalahgunaan keuangan selama menjabat di perusahaan produsen mobil No.2 Jepang, yang semuanya dibantah oleh Ghosn. Ghosn menjadi buronan internasional setelah pada pekan lalu mengungkapkan bahwa dirinya kabur ke Libanon untuk menghindari apa yang disebutnya sistem peradilan curang di Jepang, di mana ia menghadapi tuduhan terkait dugaan kejahatan finansial. Jaksa penuntut Tokyo, dalam pernyataan terpisah, berupaya membenarkan sistem peradilan kriminal Jepang, di mana penahanan panjang sebelum dakwaan dan interogasi tanpa pengacara dikritik sebagai keadilan sandera yang dimaksudkan untuk menggali pengakuan. Sistem hukum Jepang menjamin semua terdakwa sebuah persidangan yang adil dan terbuka, kata jaksa, membela lebih dari 100 hari penahanan Ghosn dengan alasan bahwa ia memiliki jaringan domestik dan luar negeri yang luas dan Ghosn dapat mengerahkan pengaruhnya yang cukup besar untuk menyembunyikan bukti. Sementara itu, Carlos Ghosn, yang juga mantan mantan bos Renault, mengaku bahwa dirinya sedang berada di Lebanon. "Saya tidak kabur dari keadilan. Saya lolos dari ketidakadilan dan penganiayaan politik," ucap Ghosn dalam sebuah pernyataan. Ia mengatakan tidak akan lagi disandera oleh sistem peradilan Jepang di mana rasa tidak bersalah dan dirinya pun mengaku dapat berkomunikasi secara bebas dengan media untuk mengungkapkan rasa ketidakadilan yang dia terima. Untuk diketahui Ghosn dibebaskan dengan jaminan di Jepang sejak Maret dengan syarat, yang salah satunya menyerahkan paspor miliknya kepada pihak berwenang. (fin/ful)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: