KENDAL - Sejumlah wilayah di Kecamatan Kendal tercatat masuk dalam peta rawan bencana banjir, yakni Kelurahan Candiroto, Ketapang, Karangsari dan Kebondalem. Ancaman tersebut terkait dengan potensi luapan debit Sungai Kendal dan Sungai Blorong selama musim hujan.
Hal itu dikatakan Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal, Slamet, saat kegiatan Rakor Penanggulangan Bencana yang digelar BPBD Kendal, di Kecamatan Kendal, Senin (6/1)."Bahkan tak hanya banjir, Kelurahan Candiroto juga rawan terjadi bencana longsor," katanya.
Rakor diadakan untuk mengantisipasi musim hujan dan bencana banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung di Kabupaten Kendal, khususnya Kecamatan Kendal. Slamet mengungkapkan, banjir yang terjadi pemicunya adalah limpasan dari Sungai Kendal dan Sungai Blorong.
Dampak banjir yang diakibatkan luapan Sungai Blorong lebih luas, karena melintasi Candiroto, Ketapang dan masuk wilayah Kelurahan Karangsari dan Kebondalem. "Ini secara intensif kita sampaikna agar pihak kelurahan yang ada titik-titik rawan banjir bisa menginformasikannya kepada masyarakat melalui forum-forum yang ada di kelurahan," terangnya.
Dalam rakor tersebut, Slamet juga menyampaikan beberapa kesiapan yang dilakukan oleh BPBD Kendal untuk mengantipasi potensi bencana selama musim hujan. Kesiapan itu mencakup sumber daya dan logistik serta peralatan.
"Ketersediaan yang ada di gudang kami bisa benar-benar aman ketika wilayah Kabupaten Kendal terdampak banjir, longsor dan angin puting beliung," tandasnya.
Mengacu perkembangan curah hujan dalam beberapa hari terakhir, lanjut Slamet, banyak kejadian angin kencang yang berdampak pada permukiman warga. "Kita tahu bahwa selama Desember tahun lalu, sudah ada 470 rumah terdampak angin di beberapa titik kecamatan," ujarnya.
Menurut Slamet, penyampaian informasi itu penting dilakukan supaya nantinya pemerintahan kelurahan bisa belajar dari kejadian tersebut dan tidak mengabaikannya, sehingga tahu apa yang harus dilakukan pada masa-masa transisi dan memasuki musim hujan ini. Pihakya juga menyapaikan bahwa puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada pertengahan Januari hingga akhir Februari 2020.
"Tanggul kritis berada di bantaran Sungai Kendal dan beberapa titik di Sungai Blorong yang terbiasa terjadi limpasan intens dilakukan pemantauan. Kami selalu samapaikan laporan pada Pusdataru ketika terjadi ancaman supaya dilakukan tindakan segera," imbuhnya.
Camat Kendal, Agung Boedi Tjahyono mengatakan, wilayah rawan banjir yang ada di Kecamatan Kendal, seperti Kauman, Patukangan, Pegulon, Ngilir, Kebondalem dan Ngilir."Jika memang terjadi banjir, kami tentu harus siap. Tapi harapannya itu tak terjadi. Kami siapkan jalur evakuasi, personil, posko, dan dapur umum. Kami informasikan pada masyarakat agar waspada terhadap banjir dan penyakit dampak banjir," pesannya. (lid)