Pemerintah Siap Evakuasi WNI di Timteng

Pemerintah Siap Evakuasi WNI di Timteng

JAKARTA - Pemerintah tengah menyiapkan rencana perlindungan dan evakuasi bagi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Timur Tengah, menyusul memanasnya situasi konflik Iran dan AS. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, penyusunan rencana cadangan (contingency plan) telah dilakukan antara pemerintah pusat dan beberapa perwakilan RI di Timur Tengah, terutama untuk memetakan jumlah dan sebaran WNI di kawasan tersebut. "Kita juga menentukan level kedaruratannya, karena masing-masing akan berbeda penanganannya. Kemudian kita juga cek kebutuhan logistik, dan apabila diperlukan evakuasi akan memakai rute yang mana," kata Retno, Selasa (7/1). Menurut Retno, sebelumnya pemerintah pernah memiliki pengalaman dan berhasil dalam upaya evakuasi WNI dari daerah konflik saat terjadi perang saudara di Yaman pada 2015. Pada saat itu, ribuan WNI berhasil dievakuasi baik menggunakan jalur udara dan laut di bawah koordinasi Kemlu dan TNI. "Kita bekerjasama dengan Kementerian Pertahanan jika diperlukan pesawat dari TNI AU karena evakuasi itu tidak bisa dilakukan sendiri oleh KBRI kita," ujarnya. Kendati demikian, Retno berharap semua pihak yang berkonflik dapat sama-sama menahan diri agar situasi keamanan di Timur Tengah tidak semakin memburuk. Ketegangan antara Iran dan AS kembali meningkat setelah komandan Pasukan Quds, sayap Garda Revolusi Iran, Qasem Soleimani terbunuh akibat serangan udara militer AS di Bandara Internasional Baghdad, Irak, pada Jumat (3/1). Presiden AS Donald Trump, yang memerintahkan serangan udara tersebut dan mengancam akan menyerang 52 sasaran di Iran jika negara itu menyerang orang Amerika atau aset AS sebagai balasan atas kematian Soleimani. Di sisi lain, Iran mengecam tindakan Trump dan menyebutnya sebagai "teroris berdasi". Menyebut pembunuhan Soleimani "sama saja dengan perang", Iran berjanji akan melakukan serangan balasan. Iran juga tidak lagi mematuhi semua pembatasan yang diterapkan dalam kesepakatan nuklir pada 2015. (der/fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: