KUAIT- Kecepatan tekhnoligi di zaman modern ini, tidak lantas membuat orang melupakan begitu saja metode pada zaman dahulu.
Proses kirim-mengirim, misalnya. Ternyata sebagian orang masih menggunakan metode lama. Dengan memanfaatkan burung merpati, misalnya. Hal ini agar terhindar dari pihak berwenang, apalagi soal pengiriman barang-barang yang sejatinya dilarang oleh negara.
Seperti kasus berikut ini. Seekor burung merpati rumahan ditangkap karena mencoba menyelundup hampir 200 pil ekstasi dengan melintasi batas negara.
Merpati itu membawa obat-obatan di punggungnya. Rencananya obat-obat itu dikirim dari Irak ke Kuait.
Sebanyak 178 pil ektasi itu akhirnya digagalkan oleh pihak berwenang di Kuait.
Pihak berwenang melacak merpati itu, dan ditemukan di di atas sebuah bangunan bea cukai di Kuwait.
Sebuah laporan GQ menemukan bahwa merpati ini telah semakin sering digunakan untuk menyelundupkan kokain karena kemampuan mereka untuk terbang sekitar 150 km tanpa henti.
Merpati ini juga mampu membawa 10 persen dari berat badan mereka. (dal/fin)
Police catch a pigeon with 200 ecstasy pills hidden in a little backpack pic.twitter.com/vSB9eYtd84
— Cass Lowe (@CassLowe) May 24, 2017
