News

Pertamina-Adnoc Kembangkan Kilang Terintegrasi Petrokimia

fin.co.id - 17/01/2020, 13:55 WIB

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA – PT Pertamina (Persero) resmi bekerja sama dengan perusahaan minyak nasional Abu Dhabi, Adnoc. Kerja sama ini dilakukan untuk menggali lebih lanjut potensi pengembangan kompleks Kilang Terintegrasi Petrokimia di Balongan, Jawa Barat.

Kerja sama antara Pertamina dan Adnoc ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman (MoU) yang dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan CEO Adnoc Group sekaligus Menteri Negara Uni Emirat Arab (UEA) Dr Sultan Ahmed Al Jaber di Abu Dhabi, UEA, Minggu (12/1) lalu.

Perjanjian kerja sama itu juga dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Putra Mahkota Abu Dhabi sekaligus Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA YM Syaikh Mohamed bin Zayed.

Nicke Widyawati menyatakan, MoU ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan comprehensive strategic framework (CSF) antara Indonesia dan UEA pada Juli 2019. Dalam perjanjian itu, kedua pihak sepakat untuk menjajaki peluang kerja sama di seluruh mata rantai bisnis minyak dan gas.

Sebagai hasil diskusi intensif tersebut, lanjut Nicke, Pertamina dan Adnoc berhasil meningkatkan kesepakatan ke arah yang lebih strategis dan spesifik. Menurutnya, di antara kesepakatan itu ialah untuk mengevaluasi potensi pengembangan Crude to Petrochemicals Complex di Balongan.

Sebagai langkah awal, kedua pihak akan mempelajari dan mendalami usulan struktur bisnis dan konfigurasi teknis atas pengembangan kilang tersebut. “Potensi kolaborasi dengan Adnoc akan memperkuat langkah bisnis Pertamina khususnya dalam mengoptimalkan pengembangan kilang petrokimia di Balongan,” kata Nicke melalui keterangan resminya di Jakarta, Kamis (16/1).

Nicke menungkapkan, nantinya dari kerja sama Pertamina dan Adnoc ini dapat menghasilkan produk yang bernilai tinggi serta bisa memenuhi permintaan produk petrokimia dalam maupun luar negeri, terutama polyolefin.

“Potensi kerjasama ini penting karena pengembangan Crude to Petrochemicals Complex ini rencananya akan terintegrasi dengan RDMP Balongan sehingga selain akan mengurangi impor BBM, hasilnya juga akan meminimalkan impor produk petrokimia,” ungkapnya.

Selain itu, dalam kesempatan yang sama, Pertamina dan Adnoc juga menandatangani perjanjian pasokan LPG. Dengan demikian, pada 2020 Adnoc akan menyediakan LPG hingga 528.000 MT LPG untuk Pertamina dalam rangka mengamankan kebutuhan LPG dalam negeri.

“Transaksi ini juga efektif karena sumbernya langsung dari produsen,” tandasnya. (heq)

Admin
Penulis
-->