Terbangkan Psikiater, Kemenkes Beri Garansi

fin.co.id - 04/02/2020, 03:15 WIB

Terbangkan Psikiater, Kemenkes Beri Garansi

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan proses penularan virus corona (nCoV) tidak akan terjadi di wilayah Natuna, Kepulauan Riau. Pasalnya virus tidak akan bertahan lama di udara. Terlebih di lokasi observasi telah diskenariokan menjadi tiga bagian. Sejalan dengan itu, Kemenkes juga mengirimkan psikiater untuk membantu melakukan penyembuhan trauma atau trauma healing terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang dipulangkan dari Wuhan, Cina.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Anung Sugihantono menjelaskan, Natuna menjadi tempat yang dipilih pemerintah sebagai lokasi transit untuk mengobservasi WNI yang dievakuasi dari Wuhan. Pemilihan lokasi tersebut, telah mempertimbangkan jarak dan waktu. ”Di Natuna ada rumah sakit yang dikelola 3 angkatan. Selain itu jarak dermaga dan landasan pacu juga dekat. Sehingga memudahkan dalam proses transit observasi,” jelasnya

Di Natuna, telah disediakan tempat tinggal yang memadai. Ada fasilitas kesehatan beserta tenaga kesehatan, sarana dan prasarana pendukung, serta logistik. Yang dilakukan disana adalah observasi bukan membatasi. ”Tempat observasi telah didesain sedemikian rupa, hanggar dibuat secara berlapis dengan siklus udara yang baik,” terang Anung.

Mengenai kekhawatiran masyarakat akan jarak hanggar yang dinilai terlalu dekat dengan pemukiman warga, Anung memastikan bahwa proses penularan nCoV tidak akan terjadi. ”Di sana juga dibagi menjadi 3 ring. Ring 1 untuk tenaga kesehatan dan WNI yang dievakuasi, ring 2 untuk penyediaan makanan dan ring 3 untuk pemantauan. Sehingga kekhawatiran masyarakat akan potensi penularan nCoV tidak akan terjadi,” tegasnya.

Proses observasi direncanakan akan berlangsung selama 14 hari. Selama itu juga, mereka akan diberikan berbagai kegiatan agar tidak jenuh. Pemerintah juga siap mendukung logistik yang dibutuhkan, karena yang dilakukan disana adalah observasi bukan membatasi. ”Kemenkes telah mengeluarkan pedoman kegiatan untuk WNI di Natuna. Logistik yang dibutuhkan juga terus diupdate untuk dipenuhi. Untuk mengurangi kejenuhan, Pemerintah juga menyediakan alat fitness, permainan, serta alat kesenian,” imbuh Anung.

Meski dinyatakan sehat oleh Pemerintah Tiongkok, warga negara Indonesia di Natuna tetap akan terus dipantau dan akan dilakukan pemeriksaan suhu tubuh dua kali sehari, sekali lagi untuk memastikan kondisi mereka tetap sehat.

Terpisah Menkes Terawan Agus Putranto dalam Rapat Dengar Pendapat dengan anggota Komisi IX DPR RI di Gedung DPR/MPR mengatakan, telah mengirimkan psikiater. ”Ini sudah diterbangkan hari ini (kemarin, Red)," tegas Terawan.

Ditambahkannya trauma healing dilakukan untuk membantu meringankan beban psikologis 238 WNI yang sebelumnya terjebak di Kota Wuhan, lokasi yang diduga pertama kali virus corona ditemukan dan saat ini telah menjangkit ke sejumlah daerah hingga negara lain di dunia.Bantuan trauma healing juga diupayakan agar para WNI tersebut tidak merasa terbebani selama menjalani masa karantina yang akan dilakukan selama 14 hari.

Kemudian, selain bantuan trauma healing bagi WNI dari Wuhan, Kemenkes juga akan memberikan bantuan political healing bagi masyarakat Natuna yang sebelumnya berunjuk rasa menolak kedatangan para WNI. "Ya bigini, kalau trauma healing ini adalah untuk warga WNI sehat yang dari Wuhan. Kalau untuk warga di Natuna itu political healing," kata Menkes.

Bantuan political healing akan diberikan untuk memberikan pemahaman yang benar tentang virus corona sehingga masyarakat tidak lagi resah terhadap kemungkinan penyebarannya. ”Menurut saya yang harus dibetulkan adalah masalah menyadarkan mengenai hal yang enggak benar mengenai virus ini,” katanya. ”Jadi agak berbeda trauma healing dengan political healing. Namun, juga bisa sama tenaganya. Yang jelas saya sudah kirimkan tenaga psikiater, psikolog dan perawat yang berhubungan dengan itu ke Natuna," lanjutnya.

Terkait keresahan warga yang disebabkan oleh kekhawatiran atas kemungkinan penyebaran virus akibat kedatangan WNI dari Wuhan, Menkes mengatakan Kemenkes akan terus melakukan upaya pendekatan dan pemahaman bahwa Kemenkes penanganan WNI dari Wuhan di Natuna dijalankan sesuai prosedur sehingga tidak berdampak medis terhadap warga di sana.

”Jelas ya, kita akan tetap di situ dan akan terus menjelaskan ke warga Natuna bahwa apa yang kita lakukan itu sesuai prosedur yang ada. Ya pelan-pelan kita beri tahu,” katanya.

Menkes juga akan terus meyakinkan kepada masyarakat bahwa selain menjaga kesehatan para WNI, Kemenkes juga akan menjaga kesehatan warga di Natuna. ”Tentu saja akan tetap jaga kesehatan warga Natuna maupun Indonesia yang lain. Itu tanggung jawab pemerintah, tanggung jawab kita semua,” katanya lebih lanjut. (fin/ful)

Admin
Penulis