Jalur Evakuasi Tsunami Minim

Jalur Evakuasi Tsunami Minim

PULOMERAK – Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, merupakan salah satu daerah yang rawan terdampak bencana tsunami. Lokasinya tepat berada di garis pantai Selat Sunda. Jika terjadi tsunami, Pemkot Cilegon menetapkan enam titik lokai evakuasi, yaitu Cipala, Suralaya, Lebakgede, Langon Ujung, Tembulun, dan Gunungbatur. Namun, baru Lebakgede yang mempunyai jalur evakuasi yang laik untuk penyelamatan. Itu pun dibangun melalui program corporate social responsibility (CSR) PT Pertamina. “Pemerintah mungkin keterbatasan dengan anggaran juga,” ujar Camat Pulomerak Muhammad Hatta, Jumat (7/2). Hatta berharap, ada keterlibatan perusahaan, baik milik pemerintah maupun swasta untuk membangun jalur evakuasi, Seperti yang telah dilakukan Terminal LPG Pertamina Tanjung Sekong. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon Erwin Harahap mengakui belum semua lokasi evakuasi tsunami memiliki lintasan penyelamatan. Selain persoalan anggaran, membangun jalur evakuasi perlu membebaskan lahan warga. “Tidak mudah karena berkaitan dengan tanah milik siapa. Setiap pembangunan jalan terkendala pembebasan lahan,” ujar Erwin. Sebagai pemimpin baru di BPBD, ia akan melakukan evaluasi, termasuk lokasi evakuasi tsunami yang telah ditetapkan melalui peraturan daerah. Pemerintah tidak cukup menunjuk lokasi evakuasi, tetapi perlu melengkapi fasilitas jalan, rambu-rambu, dan luas lahan. “Jangan sampai titiknya banyak, tapi warga ke situ semua, nanti mati keinjek-injek,” ungkap Erwin. Ketua RW 06 Lingkungan Baru II, Kelurahan Lebakgede, Suparman menjelaskan, tiga jalur evakuasi di Lebakgede sepanjang 540 meter dengan lebar 1,5 meter. Dana pembangunan Rp100 juta diperoleh dari PT Pertamina. Sebelum jalur evakuasi dibangun, lanjut dia, masyarakat harus mendaki bukit tanpa akses yang memadai. Saat musim hujan, kondisi jalan berupa tanah merah sangat licin dan berbahaya bagi warga. "Pengalaman waktu tsunami lalu sampai ada yang jatuh ibu-ibu. Kita bangun ini konsepnya hanya cari tempat aman yang cepat," kata Suparman. Ia menganggap keberadaan jalur evakuasi yang laik sangat penting bagi keselamatan masyarakat. Tsunami akibat erupsi Gunung Anak Krakatau tahun lalu menjadi gambaran kesulitan masyarakat untuk bisa sampai ke titik evakuasi. (bam/aas/ira)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: