Jumlah Pekerja Seks Capai 650 Orang

Jumlah Pekerja Seks Capai 650 Orang

CILACAP - Jumlah Pekerja Seks Perempuan (PSP) di Kabupaten Cilacap mencapai 650. Jumlah tersebut tidak termasuk dari distrik Sidareja dan Majenang, atau hanya berada di Distrik kota dan Kroya. Sebagian besar PSP tersebut masih pada usia produktif. Jumlah tersebut berdasarkan estimasi maping yang The Global Fund (TGF) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap lakukan, di Kecamatan Kesugihan dan distrik kota, di mana cukup banyak PSPnya. Aktivis The Global Fund (TGF) Nawa Nugrahasiwi mengatakan, banyaknya imigran di wilayah tersebut bergaris lurus dengan keberadaan PSP. Secara total keseluruhan Kabupaten Cilacap, hasil maping TGF di luar lokasi prostitusi, diprediksi ada sekitar 800 PSK yang masih aktif. "Sekitar ada 800an PSKTL (Pekerja Seks Komersial Tidak Langsung). Itu di mana, ya ada di kos-kosan. Ini seluruh Cilacap, dari Majenang hingga Nusawungu," ujarnya. Nawa mengungkapkan penutupan lokasi prostitusi seperti yang dilakukan lokalisasi di Kampung Baru Kelurahan Cilacap Kecamatan Cilacap Selatan menurutnya bukan menjadi solusi, tetapi malah memunculkan persoalan baru. Karena ada sejumlah Pekerja Seks Komersial (PSK) di lokasi tersebut yang positif HIV, lepas dari pengawasan dan lost to follow up atau tidak terjangkau pelayanan terapi ARV (antiretroviral). "Yang lost follow up (tidak terpantau) kurang lebih 5 (di Kampung Baru). Sampai sekarang tidak terdeteksi," katanya. Penutupan lokalisasi tersebut menurut dia juga tidak serta merta para PSK yang sebelumnya mencari nafkah di situ kemudian berhenti melayani laki-laki hidung belang. Sejumlah eks PSK Kampung Baru hasil pemantauannya masih aktif, bahkan sekarang ada yang sudah menjadi germo. "Sejumlah eks (PSK) Kampung Baru sekarang online. Dan sebagian lainnya di THR (Teluk Penyu, dan sebagian di kos-kosan," imbuhnya. Tidak hanya di Kampung Baru, penutupan yang sempat terjadi pada eks lokalisasi di Desa Slarang Kecamatan Kesugihan menurutnya juga menyebabkan persoalan baru. "Kalau ada penertiban kemudian langsung bubar, dan hilang. Hasil maping kita di sana 63 PSK," terangnya. Nawa yang juga aktivis dari Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lingkungan Hidup (LPPSLH) menambahkan, itu belum termasuk praktik touring seks yang masuk ke Cilacap, di mana pekerja seks tersebut di Cilacap hanya 2 sampai 3 hari. "Biasanya dalam satu hari ada 2 waktu. Dimana setiap waktunya (pagi) setiap PSK bisa melayani sampai 3 tamu, dan malam 3 tamu," tandasnya. (nas)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: