Tiga Poin Kerja Sama Indonesia-Taiwan Bakal Segera Direalisasikan

Tiga Poin Kerja Sama Indonesia-Taiwan Bakal Segera Direalisasikan

JAKARTA - Menindaklanjuti pertemuan dengan Kepala Taipei Economic and Trade Office (TETO) John Chen pada Selasa, (18/2) lalu, perwakilan Institut Lembang 9 untuk Taiwan Richard Chen mengatakan akan segera merealisasikan kerja sama Indonesia - Taiwan dalam waktu dekat ini. "Kalau bisa segera direalisasikan," ujar Richard saat ditemui fin.co.id di Restoran Nelayan, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (20/2) malam. Richard juga menyampaikan, Institut Lembang 9 juga akan mengadakan pembahasan lebih rinci tentang beberapa poin kerja sama tersebut pada Jumat (21/2) ini. Menurutnya, ada tiga hal landasan kerja sama kedua negara. Yakni di bidang pertanian dan pengolahan teh, kesehatan dan medis, serta kerja sama di bidang kepedulian sosial. Bentuk kerja sama tersebut, jelas Richard, antara lain dengan mendatangkan petani teh dari Taiwan untuk berbagi ilmu dengan petani teh Indonesia. "Diharapkan dengan begitu, hasil pertanian teh Indonesia bisa meningkat, sesuai dengan kebutuhan pasar di Taiwan," jelasnya. Khusus di bidang kesehatan, salah satu bentuk kerja sama yang dirintis ialah dengan memperkenalkan bagaimana Taiwan bisa membuat suplemen kesehatan dari berbagai bahan alami. Suplemen tersebut diyakini mampu mengatasi berbagai keluhan kesehatan mulai dari mata, hati, pencernaan, hingga otak. Richard memaparkan, masyarakat Indonesia membutuhkan suplemen tersebut sebagai langkah pencegahan. Mengingat makin banyaknya penggunaan gadget seperti smartphone dan notebook, beban kerja mata menjadi lebih berat. Hal ini yang menjadi pertimbangan perlunya suplemen untuk merawat kesehatan mata. Selain itu, Richard menambahkan, kesehatan hati juga menjadi perhatian. Menurutnya, kebiasaan sebagian masyarakat Indonesia yang cenderung mengkonsumsi makanan yang mengandung pengawet atau pewarna bisa mengakibatkan hati bekerja lebih berat untuk menetralkan makanan tersebut. Disinilah suplemen bisa berperan untuk mencegah kerusakan hati. Terkait di bidang sosial, salah satu bentuknya ialah pemerintah Indonesia dan Taiwan akan menjajaki kerja sama dalam pemberantasan kejahatan. Menurut Richard, dengan kerja sama antara Kepolisian Indonesia dan Kepolisian Taiwan, tentunya akan tercipta iklim investasi yang kondusif. Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan Indonesia dan Taiwan diberbagai proyek khususnya dibidang Ekonomi maupun Pertanian terus tumbuh dan berkembangan, ditunjang pula dengan kemudahan dalam pengajuan dokumen perjalanan baik ke Taiwan maupun ke Indonesia. Namun disaat yang bersamaan, dengan semakin terbukanya pintu masuk antara Indonesia dan Taiwan, semakin mempermudah pelaku tindak pidana transnasional beroperasi di Indonesia dan Taiwan, seperti tindak pidana Cyber transnasional, peredaran narkotika transnasional, kasus ancaman kepada presiden RI oleh salah seorang pekerja migran Indonesia di Taiwan, dan lain sebagainya. Namun sampai saat ini pihak kepolisian Indonesia dan Taiwan belum memiliki suatu MOU kerja sama, sehingga walaupun kepolisian kedua negara dapat bertukar informasi intelijen namun tidak dapat melakukan penangkapan terhadap tersangka tindak pidana transnasional tersebut. Oleh karena itu alangkah baiknya jika kepolisian Taiwan dan Indonesia dapat segera menyelesaikan persolaan tersebut, karena dikhawatirkan tindak kejahatan transnasional antar dua negara akan tumbuh subur dan terus berkembang. Kerja sama sosial yang sebelumnya sudah dan tengah terjalin ialah penanganan demam berdarah di Bandung. Sinergi ini, lanjut Richard diharapkan bisa menyasar kota-kota lainnya di Indonesia. Pada pertemuan Institut Lembang 9 dengan TETO di Gedung Artha Graha, SCBD Sudirman, Selasa (18/2) lalu, dihadiri langsung oleh Ketua Umum Institut Lembang 9 HM Alwi Hamu dan Staf Khusus Wakil Presiden RI Bidang Infrastruktur dan Investasi Dr. Sukriansyah S. Latief. Rombongan juga diterima langsung oleh Ambassador TETO John C. Chen beserta Deputy Representative Peter Lan, Deputy Representative Jack Hsiao, Director Alain Huang, Deputy Director William Fan, Head of TTM Doughlas Moh, serta Secretary Ricky Yeh. (alf)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: