Corona Ancam Dunia

Corona Ancam Dunia

JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia WHO memperingatkan, bahwa Virus Corona atau COVID-19 berpotensi menjadi wabah yang menyebar ke seluruh dunia atau menjadi pandemi seiring dengan pertambahan kasus di negara lain, terutama Korea Selatan, Italia, dan Iran. Di luar Cina, kasus virus korona melonjak dalam beberapa hari terakhir menjadi lebih dari 2.000 penderita dengan jumlah korban meninggal 30 orang. Kasus kematian terbanyak berada di Iran dan Korsel. Korea Selatan, Italia, dan Iran mencatat peningkatan infeksi dan kematian sangat tajam, sementara beberapa negara di Timur Tengah, muncul laporan kasus pertama virus korona, yakni Bahrain, Kuwait, Irak, dan Oman, dampak dari kunjungan warga ke Iran.

BACA JUGA: Lima Kali Kebanjiran, Tina Toon Protes Keras Pemda DKI Jakarta

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyes bersikeras penyebaran virus masih bisa ditahan. Menurutnya, puncak penyebaran virus di China terjadi antara 23 Januari hingga 2 Februari lalu, "Untuk saat ini kami tidak menyaksikan penyebaran global dari virus dan kami tidak menyaksikan kematian dalam skala besar," kata Tedros dikutip dari AFP, Selasa (25/2). "Negara-negara harus melakukan segala upaya untuk mempersiapkan potensi terjadinya pandemi," imbuhnya. Korsel melaporkan 60 kasus terbaru pada Selasa (25/2), sehingga jumlahnya meningkat menjadi 893 dengan delapan orang meninggal. Wabah virus corona di Korsel berpusat di Daegu, kota berpenduduk sekitar 2,5 juta jiwa, terkait penularan di kalangan jemaat gereja. Presiden Moon Jae In pada Minggu (23/2) menaikkan status wabah korona ke level tertinggi yakni 'Merah' sebagai bagian dari upaya pencegahan. Sekolah-sekolah dliburkan serta acara-acara besar dibatalkan. Sementara Italia melaporkan, lebih dari 200 kasus virus korona dengan tujuh korban meninggal. Otoritas mengisolasi 11 kota untuk mencegah penyebaran virus corona, termasuk menunda pertandingan sepak bola Serie A. Iran melaporkan, 64 kasus virus corona dengan setidaknya 12 orang meninggal. Kantor berita semi-resmi ILNA, mengutip pernyataan anggota parlemen Kota Qom -pusat penyebaran virus-, menyebutkan jumlah yang meninggal mencapai 50 orang. Namun Pemerintah Iran menepis laporan tersebut dan berjanji akan transparan mengungkap wabah ini kepada dunia. Sedangkan Cina melaporkan 508 kasus baru, sembilan di antaranya berada di luar Hubei, pusat epidemi. Penambahan itu memang naik dibandingkan 409 kasus yang dilaporkan pada Senin, namun jauh lebih rendah dibandingkan kasus yang dilaporkan sepanjang pekan lalu. Korban meninggal di Cina menjadi 2.663 orang setelah 71 kasus kematian dilaporkan. Ini merupakan penambahan kasus kematian harian terendah sejak 2 pekan terakhir. (der/afp/fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: