Anggaran Kemenkes Ditambah
JAKARTA - Dua warga Depok, Jawa Barat, dinyakan positif virus Covid-19 alias Corona. Untuk mencegah penyebarannya, pemerintah akan memberikan tambahan anggaran bagi Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah memberikan lampu hijau "Ini kan ranah Menteri Kesehatan. Bagaimana Bapak Menkes melakukan langkah-langkah untuk mengidentifikasi, mendeteksi, containtment atau mencegah penyebarannya. Semuanya akan kita dengar dari Pak Menkes. Terutama soal anggaran tambahan yang dibutuhkan. Nanti kita lihat," kata Sri Mulyani di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (2/3). Hingga kini, sudah 65 negara termasuk Indonesia yang mengonfirmasi kasus positif Covid-19 di negaranya. Terkait dampak virus corona terhadap perekonomian, Sri Mulyani mengaku penyebaran wabah tersebut mempengaruhi baik dari sisi konsumsi maupun investasi. "Kita berkoordinasi dengan BI, dengan OJK, dengan LPS. Kami meneliti apakah dinamika itu masih di dalam range yang sama dengan pola negara lain. Sehingga kita juga tidak melakukan overreaction. Tetapi mengamati dengan detail, teliti, dan menyiapkan semua langkah-langkah," imbuhnya.
BACA JUGA: Menkes Sebut Dua Warga Terjangkit Virus Corona Berada di Dekat Depok
Ia meminta jangan sampai pergerakan pasar yang seperti itu malah disalahgunakan oleh pihak yang ingin mengambil keuntungan sesaat. Menurutnya, dari sektor produksi, khususnya bahan baku seperti plastik, tekstil, alas kaki, baja, dan chemical, pengaruh dari Cina sangat besar. Karena 20-50 persen bahan untuk industri berasal dari Tiongkok. "Kalau mereka mengalami delay atau penundaan produksi karena corona, ini pasti mempengaruhi Indonesia. Kita akan melihat langkah-langkah apa yang bisa di lakukan untuk mendukung percepatan impor bahan baku yang sekarang ini sudah agak menipis di berbagai manufaktur," imbuhnya. Hingga Senin (2/3), terkonfirmasi 88.383 orang terinfeksi virus corona dengan 2.995 kematian. Sedangkan sudah ada 42.792 orang yang dinyatakan sembuh. Di Cina mencapai 79.827 kasus, Korea Selatan 3.736 kasus, Italia 1.694 kasus, dan Iran 978. Kasus kematian di Iran menjadi yang paling tinggi di luar Cina yaitu 54 kasus. Terkait hal ini, PT MRT Jakarta berencana memasang alat pendeteksi suhu tubuh di pintu masuk stasiun. Penumpang yang memiliki suhu tubuh tinggi tidak diizinkan menaiki MRT. "Kami akan menerapkan pemeriksaan suhu badan. Ini sedang disiapkan. Pemeriksaan dilakukan di area pintu masuk stasiun. Penumpang yang menunjukkan gejala demam tinggi tidak diizinkan," ujar Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar di Jakarta, Senin (2/3). Selain itu, MRT akan menyediakan hand sanitizer di beberapa titik stasiun MRT Jakarta. Dia mengaku sudah melakukan sosialisasi di stasiun-stasiun MRT soal cara pencegahan Corona. Diharapkan penumpang lebih ketat menjaga diri agar tidak tertular virus tersebut. "Penggunaan hygiene hand sanitizer disarankan. Bagi yang sakit atau demam kalau sedang beraktivas di area publik harap menggunakan masker. Lebih diutamakan tidak berkegiatan di transportasi publik," jelas William. Sementara itu, Juru bicara Presiden bidang sosial Angkie Yudistia menegaskan pemerintah sangat serius menghadapi virus corona. WHO sudah menetapkan virus ini sebagai penyakit dengan level tertinggi dalam skala global. "Pemerintah melalui kementerian kesehatan langsung bergerak cepat, setelah mendapat data dari lapangan," ujar Angkie di Jakarta, Senin (2/3). RSPI Sulianti Saroso adalah satu dari tiga rumah sakit rujukan nasional yang sejak awal sudah disiapkan untuk menangani COVID-19. Dua lainnya adalah RSPAD Gatot Subroto dan RS Persahabatan. "Total ada 100 rumah sakit di seluruh Indonesia yang disiapkan untuk penanganan corona virus," imbuhnya.BACA JUGA: Negara Tanggung Semua Biaya Pasien Virus Corona
Dia mengatakan segala hal terkait teknis penanganan pasien positif terkena corona akan disampaikan oleh pihak kementerian kesehatan. "Istana akan terus memantau perkembangan penanganan terhadap dua WNI yang saat ini berada di RSPI Sulianto Saroso. Kami berupaya semaksimal mungkin agar penanganan berjalan lancar dan pasien yang sedang menjalani perawatan bisa sembuh," tukasnya. Selain itu, kata Angkie, pemerintah juga selalu melakukan pendataan di lapangan melalui tim gabungan TNI-Polri-Sipil untuk melakukan riset komprehensif terkait COVID-19 bagi warga secara menyeluruh di Indonesia. "Sehingga jika terjadi hal-hal yang berkaitan dengan langkah penanganan virus ini, bisa dilakukan dengan cepat dan terukur," jelasnya. Angkie mengatakan pemerintah mengimbau kepada seluruh warga, untuk meningkatkan imunitas tubuh dengan menjaga pola makan serta hidup higienis. Pemerintah menyatakan terbuka menerima masukan dan informasi dari warga terkait corona virus, dan masyarakat diharapkan selalu memantau perkembangan menyoal COVID-19 melalui saluran informasi yang kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan.(rh/fin)DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News
Sumber: