Partai Demokrat Gelar Kongres 14-16 Maret

Partai Demokrat Gelar Kongres 14-16 Maret

JAKARTA - Partai Demokrat akan menggelar Kongres V di Jakarta Convention Center (JCC) pada 14-16 Maret 2020. Salah satu agendanya adalah memilih ketua umum periode 2020-2025. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) diprediksi akan menjadi calon tunggal dalam pemilihan tersebut. "Iya nanti Kongres Demokrat pada 14-16 Maret 2020. Sebenarnya akan dilaksanakan pada bulan Mei. Namun waktunya dipercepat karena akan dilakukan Pilkada serentak 2020," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Syarief Hasan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/3) . Menurutnya, dipercepatnya waktu kongres adalah untuk mempersiapkan segala kebutuhan. Termasuk keputusan baru yang akan dihasilkan di dalam kongres. "Karena mau Pilkada kan keputusannya harus cepet. Diharapkan nanti ada keputusan baru yang keluarkan," imbuhnya. Panitia Pelaksana Kongres Demokrat adalah Partoyo dan Sekretaris Andi Timo Pangerang. Terkait calon Ketum Demokrat periode 2020-2025. Syarief enggan berkomentar banyak. Dia tak menjawab gamblang saat ditanya soal Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) atau Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) akan menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kursi ketua umum. "Itu DPC sama DPD yang punya hak suara," pungkas Syarief. Sementara itu, salah satu pendiri Partai Demokrat, Achmad Mubarok mengaku baru tahu kabar Kongres V akan digelar. "Rencananya sebenarnya masih lama, tapi mendadak diajukan," ujar Mubarok. Seharusnya, lanjut dia, sebelum Kongres digelar Rapimnas. Karena dalam Rapimnas akan terlihat siapa calon yang akan bertarung di Kongres. Di Rapimna, para pengurus daerah berkumpul. Namun, hingga saat ini calonnya tidak terlihat. Karena Demokrat tidak menggelar Rapimnas. Tercatat, Demokrat terakhir melaksanakan Rapimnas pada Maret 2018. "Harusnya rapimnas dulu, baru Kongres," tukasnya. Dia belum tahu siapa yang kiranya akan didukung dalam Kongres nanti. Mubarok menduga, Kongres ini disiapkan untuk calon ketua umum yang akan terpilih secara aklamasi. Dia berharap hal tersebut tidak terjadi. "Kita inginnya jangan aklamasi. Demokrasi harus hidup. Karena partai ini sejak awal dideklarasikan sebagai partai terbuka," pungkasnya.(rh/fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: