Pria Paruh Baya Meninggal di Kursi Taman

Pria Paruh Baya Meninggal di Kursi Taman

KOTA - Seorang pria paruh baya tanpa identitas ditemukan sudah tak bernyawa dengan posisi terduduk di sebuah kursi taman di pinggir Lapangan Jetayu, Kota Pekalongan, Selasa (10/3/2020) siang. Awalnya, saksi mengira pria tanpa identitas yang diduga merupakan PGOT (pengemis, gelandangan, dan orang telantar) itu sedang tertidur. Namun beberapa lama korban tidak bergerak. Lantaran curiga, saksi memeriksa korban dari dekat, ternyata kondisinya seperti sedang sesak nafas, nafasnya tersengal-sengal. "Saya tadi kan satang di sini jam 11 siang, lihat dia sudah ada di situ, posisinya duduk, sepertinya masih ada nafasnya. Kemudian ada teman lapor ke dinas (Dinkes, red), setelah dari dinas datang ke sini, memeriksa, ternyata orang itu sudah meninggal dunia," ungkap Eka, seorang saksi mata, yang juga pedagang di kawasan Jetayu.

BACA JUGA: ASN Jangan Asal Main Medsos

Saat ditemukan, kondisi korban sedang duduk bersender di kursi taman, menghadap ke arah selatan. Korban saat itu memakai baju dan bersarung. Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Polres Pekalongan Kota, sekira pukul 13.30. Petugas kepolisian maupun petugas dari Dinkes Kota Pekalongan, PMI, Pemadam Kebakaran tiba di lokasi. Petugas dari Dokkes dan Inafis Satreskrim Polres Pekalongan Kota lalu melakukan olah TKP. Selanjutnya, polisi dibantu petugas PMI dan Damkar mengevakuasi jasad korban menggunakan mobil jenazah milik PMI Kota Pekalongan ke RSUD Bendan untuk mendapat visum dokter. Petugas kepolisian juga mengamankan sejumlah barang milik korban, antara lain ponsel, beberapa uang receh dari saku baju korban, serta tas punggung berisi beberapa baju dan sejumlah barang lainnya. Kasatreskrim Polres Pekalongan Kota melalui Kanit I, Ipda Basuki, menjelaskan dari hasil olah TKP tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan pada tubuh korban. Pada tubuh korban yang diperkirakan berusia sekitar 50 tahun itu juga tidak didapatkan kartu identitas. "Kita juga belum mengetahui korban meninggal dunia sudah berapa lama. Untuk kepastian penyebab meninggalnya, kita menunggu hasil visum dari dokter," katanya, saat ditemui di lokasi kejadian.

BACA JUGA: Soal Wawan, Eks Kalapas Sukamiskin Ogah Komen

Informasi yang diperoleh Radar Pekalongan di lapangan menyebutkan bahwa korban sudah biasa ada di sekitar kawasan budaya Jetayu. Oleh para pedagang setempat, korban biasa dipanggil dengan nama Alex. "Tetapi nama dia sebenarnya siapa dan berasal dari mana saya tidak tahu. Ada yang bilang dia dari Pemalang. Dia memang sering terlihat ada di sini, kadang memarkiri motor, kadang juga meminta-minta," ungkap seorang pedagang di kawasan Jetayu. Terungkap pula bahwa malam harinya (Senin malam, 9/3/2020), korban sempat menawarkan ponselnya ke pedagang di kawasan Jetayu, dengan alasan untuk biaya pulang ke Pemalang. Sementara itu, Kasatreskrim Polres Pekalongan Kota AKP Maryoto menjelaskan berdasarkan pemeriksaan dokter RSUD Bendan, diketahui bahwa korban meninggal dunia karena sakit. "Korban memiliki riwayat penyakit hernia dan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban," terangnya. (way)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: