Prabowo Dibayangi Anies

Prabowo Dibayangi Anies

JAKARTA - Meski pemilihan presiden masih jauh, sejumlah lembaga survei seakan berlomba memprediksi siapa tokoh kuat yang bisa maju di kontestasi lima tahunan tersebut. Center for Political Communication Studies (CPCS) menyebutkan, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto masih berpeluang kembali maju pada Pemilu 2024. Dari hasil survei, Prabowo tercatat memiliki elektabilitas tertinggi. Yakni 22,7 persen. Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta SK mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membayangi (13,8 persen). Disusul mantan wakilnya di DKI sekaligus cawapres Prabowo, Sandiaga Uno (12,1 persen). Dalam focus group discussion yang digelar sebelumnya untuk menjaring aspirasi pemilih milenial, dipasangkan sejumlah nama yang berpeluang untuk dimajukan dalam Pilpres 2024. Dari hasil survei kepada masyarakat, pasangan Prabowo-Puan unggul dengan elektabilitas 32,1 persen. Tetapi ditempel ketat oleh Anies-Sandi (29,8 persen) atau hanya terpaut sekira 2 persen. "Paket Prabowo-Puan diperkirakan menjadi kandidat kuat yang bakal diusung koalisi PDIP-Gerindra," kata Okta di Jakarta, Rabu (11/3).

BACA JUGA: Serius Cegah Virus Corona, Saudi Berlakukan Sanksi Rp1,9 Miliar

Meskipun demikian, langkah tersebut juga mendapat tantangan dengan menguatnya elektabilitas baik Anies maupun Sandi. Jika dipasangkan, kekuatan Anies-Sandi mampu mengganjal elektabilitas Prabowo-Puan. Selanjutnya, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (8,5 persen), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (5,8 persen), Menteri BUMN Erick Thohir (4,1 persen), Ketua DPR Puan Maharani (3,6 persen), Walikota Surabaya Tri Rismaharini (2,9 persen), dan Menko Polhukam Mahfud (1,6 persen). Kemudian ada mantan calon gubernur DKI dan komandan Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (1,4 persen), Menko Perekonomian sekaligus ketua umum Golkar Airlangga Hartarto (1,2 persen), dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (1,1 persen). Namun bila Erick Thohir dipasangkan dengan AHY hanya 10,3 persen, Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil (7,3 persen), dan terakhir Airlangga Hartarto-Khofifah (3,7 persen). “Selain Prabowo, di antara menteri Jokowi yang paling bersinar adalah Erick Thohir. Ini terlihat dari tingginya elektabilitas capres maupun ketika dipasangkan," tutur Okta. Sebelumnya, berdasarkan hasil survei Y-Publica, PDIP diprediksi unggul dalam pemilihan legislatif. Jika pemilu digelar saat-saat sekarang, elektabilitas PDIP mencapai 30,3 persen, jauh di atas perolehan partai-partai politik yang lain. Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono menjelaskan, peta pemilihan calon presiden tampaknya tidak linear dengan pemilihan legislatif. Meskipun PDIP unggul, tetapi tokoh-tokoh yang berpeluang maju dalam Pilpres masih rendah elektabilitasnya. “Stok kader PDIP memang cukup berlimpah, sebut saja Ganjar Pranowo, Tri Rismaharini, dan Puan Maharani yang masuk dalam 10 besar pilihan masyarakat,” papar Rudi. Tetapi masih jauh di bawah Prabowo Subianto (23,7 persen), Anies Baswedan (14,7 persen), dan Sandiaga Uno (10,3 persen). Elektabilitas kader PDIP paling tinggi Ganjar (8,0 persen), Risma (3,6 persen), dan Puan (1,1 persen). Selain itu masih ada Ridwan Kamil (4,9 persen), Erick Thohir (4,1 persen), Mahfud MD (2,9 persen), dan Agus Harimurti Yudhoyono (1,6 persen). Pasangan Prabowo-Puan masih kalah dari Prabowo-Sandi yang sebelumnya bertarung dalam Pilpres 2019 dengan tingkat dukungan mencapai 23,3 persen. Ini menjadi tantangan serius bagi PDIP. Jika Prabowo tidak maju pada 2024, Anies berpeluang menjadi capres yang diunggulkan. Pasangan nostalgia Pilkada DKI 2017 Anies-Sandi paling favorit dengan dukungan 28,8 persen, disusul Anies-RK (21,0 persen), dan Anies-AHY (9,8 persen). Alternatif lainnya adalah Sandi-RK (31,3 persen), Sandi-Erick (27,6 persen), dan Sandi-AHY (30,3 persen).(khf/fin/rh)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: