Darurat Corona, Tutup Seluruh Pintu Masuk
JAKARTA - Wabah Corona baru (Covid-19) sudah menjadi pandemi dunia. Tercatat virus ini telah merenggut sekitar 4500 orang dan menjangkiti lebih 120 ribu di seluruh dunia. Sementara di Indonesia, Covid-19 telah menjangkiti 34 orang dan satu diantaranya meninggal dunia. Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Din Syamsuddin mengatakan dengan kondisi demikian, sudah seharusnya pemerintah menyatakan Indonesia darurat wabah Corona (Corona Virus Disease 2019). Semua pihak diimbau meningkatkan keprihatinan, bersikap jujur dan terbuka dengan menyadari krisis ini sebagai musibah besar. "Adalah cukup beralasan bagi Pemerintah Indonesia untuk menyatakan bahwa Indonesia Darurat Wabah Corona," ujar Din dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/3). Dia meminta Pemerintah memperketat pengawasan arus masuk manusia melalui semua pintu ke dalam wilayah Indonesia dari mancanegara. Terutama dari negara sumber virus corona.
BACA JUGA: Orang Hindu di India Yakin Minum Air Kencing Sapi Bisa Cegah Virus Corona
Selain itu perlu dilakukan ikhtiar manusiawi melalui pendekatan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mencegah dan mengatasi persebaran Covid-19 lebih luas lagi, yaitu dengan memasang alat deteksi dini, khususnya di tempat-tempat umum. Sementara itu, Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mengatakan Covid-19 seperti musuh berbahaya yang tidak terlihat. Untuk itu, diperlukan upaya preventif yang menjadi salah satu cara ampuh untuk meminimalkan penyebarannya. “Ini musuh yang tidak kelihatan, musuh atau bahaya yang tidak ketahuan. Oleh karena itu memang preventifnya harus kita laksanakan dari sekarang, preventifnya,” katanya. Mantan Wakil Presiden yang akrab disapa JK itu juga mengatakan penyebaran wabah corona sangat pesat. “Perkembangan wabah itu seperti deret ukur, satu orang kena menyebarkan ke tiga orang, tiga orang menyebarkan ke tiga lagi, akhirnya ini cepat sekali. Jadi cepat sekali peredarannya, ini yang harus kita potong dengan segala macam persiapannya,” kata JK. Berbagai langkah preventif yang harus dilakukan oleh Pemerintah dan masyarakat Indonesia saat ini antara lain dengan menjaga kebersihan dan kesehatan, serta menghindari kontak asing dan perjalanan ke luar negeri. “Oleh karena itu, semua tempat keramaian harus bersih, steril; kalau tidak, itu berbahaya, virus bisa dengan mudah menyebar,” ujarnya.BACA JUGA: Namanya Tak Ada di Pengurus PAN, Amien Rais Disingkirkan
Dia juga meminta pemerintah dapat melakukan penguncian diri suatu negara atau lockdown. Hal itu menurutnya menjadi upaya efektif meminimalkan penyebaran Covid-19. “Iya (efektif), salah satunya China berhasil memperlambat, (walaupun) tidak mencegah 100 persen, itu karena lockdown. Tapi ini negaranya, negara yang sangat disiplin yang bisa melaksanakan itu,” katanya. Menurut JK, kebijakan lockdown bisa diterapkan di Indonesia selama Pemerintah mempersiapkan dampaknya, khususnya di bidang ekonomi. “Ya kalau diinstruksikan (di Indonesia) pasti bisa, tapi memang harus siap ekonominya, siap macam-macam,” katanya. Hingga saat ini, beberapa kota di China dan Italia memberlakukan lockdown sebagai upaya untuk meminimalkan penyebaran COVID-19 di negara mereka.(gw/fin)DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News
Sumber: