Indonesia Kebal Virus Corona Sebab Temperatur Panas? Awas Mitos Menyesatkan

Indonesia Kebal Virus Corona Sebab Temperatur Panas? Awas Mitos Menyesatkan

JAKARTA - Virus corona sudah menjadi ancaman nyata di Indonesia. Sebanyak 96 orang terinfeksi dan lima meninggal dunia. Terkait ancaman ini, tidak sedikit pula beberapa di antaranya adalah mitos yang menyesatkan. Bahkan berpotensi membahayakan mereka yang meyakininya sebagai sebuah kebenaran. Sangat penting bagi semua pihak menyadari informasi yang sebenar-benarnya terkait corona. Data World Health Organization (WHO) adalah data yang sepantasnya dijadikan acuan dalam proses ini. Seperti diketahui, di awal-awalnya, khususnya sebelum corona merebak di Indonesia, temperatur panas di tanah air, oleh sebagian orang, dianggap sebuah berkah. Lantaran diyakini mampu membunuh COVID-19, yang diduga datang dari hewan nokturnal seperti kelelawar itu. Namun belakangan, ketika jumlah pasien positif corona mulai terkuak, mitos tersebut secara otomatis terbantahkan. Tidak hanya itu. Beberapa juga meyakini jika dengan mandi menggunakan air bersuhu panas, dapat membantu manusia dalam mencegah potensi seseorang terinfeksi virus, yang bertanggungjawab atas pneumonia pada manusia tersebut. Padahal itu salah besar. Menurut WHO, tidak hanya dapat membakar kulit lantaran menggunakan air mandi dengan suhu di atas batas wajar. Untuk mencegah penyebaran corona yang terpenting adalah mengeliminir virus yang berpotensi tersebar melalui permukaan tangan yang tidak higienis. Selain itu, beberapa mitos lain yang perlu diluruskan adalah tentang penggunaan semprotan berbasis alkohol atau klorin. Sebagian orang menyebut berkhasiat dalam membunuh virus. Padahal pada faktanya, WHO tidak menganjurkan akan penggunaan cairan semprot, yang diaplikasikan pada seluruh bagian tubuh manusia. Karena menurut badan internasional yang berbasis di Jenewa, Swiss itu, penggunaan cairan alkohol pada tempat yang tidak seharusnya, hanya akan menyebabkan masalah pada tubuh. Sebab, fungsinya hanya efektif sebagai disinfektan untuk penggunaan luar saja. Seperti membersihkan tangan contohnya. Jika ada yang meyakini konsumsi bawang putih, akan mampu menghindari dari ancaman virus corona, sebaiknya berpikir lagi. Karena meski kaya akan sifat antimikroba, saudara dari bawang merah tersebut tidak pernah terbukti secara medis, melindungi manusia dari jamahan corona. Satu hal yang perlu disyukuri oleh manusia tentang wabah ini. Keberadaan Corona tidak dapat mengancam manusia lewat gigitan nyamuk. Seperti halnya DBD, yang saat ini bertanggungjawab atas melayangnya ratusan nyawa di tanah air. Menurut WHO, salah satu jenis virus corona terbagi menjadi dua strain. Yakni tipe L dan tipe S. Kedua tipe itu tidak pernah terbukti secara medis dapat ditularkan lewat gigitan nyamuk. Corona mutlak sebuah efek dari virus pernapasan, yang dapat menyebar lewat udara. Seperti batuk dan bersin. Selain itu, terlibat kontak langsung dengan mereka yang terinfeksi. Contohnya lewat jabat tangan alias bersalaman. (ruf/fin/rh)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: