Tempur di Tengah Mewabahnya Corona, Praveen-Melati Juara!

Tempur di Tengah Mewabahnya Corona, Praveen-Melati Juara!

BIRMINGHAM - Hasil menggembirakan datang dari pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktaviati pada babak final All England Open 2020. Mereka berhasil merebut gelar juara usai mengalahkan Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand) 21-15, 17-21, 21-8. Dari catatan yang ada Praveen/Melati sudah lima kali bertemu sebelumnya dan merebut tiga kemenangan. Hasil ini kian menambah keunggulan pasangan Indonesia tersebut menjadi 4-2. Game pertama Praveen/Melati yang poinnya sempat tertinggal tipis, akhirnya melesat merebut 21-15. Masuk ke game dua, Praveen/Melati juga berhasil unggul sejak awal. Namun usai menyentuh poin 13-13, mereka balik tertinggal dan harus merelakan game keduanya itu. ”Pastinya bangga banget bisa juara di sini. Karena ini kan salah satu cita-cita dan impian dari kecil. Siapa sih yang nggak mau juara All England. Semua pemain badminton kalau ditanya pasti maunya juara All England, Kejuaraan Dunia dan Olimpiade. Alhamdulillah bisa terwujud salah satu impianku,” kata Melati, Minggu (15/3). Bermain di game penentu, Praveen/Melati tak mau menyia-nyiakan peluang. Mereka langsung mencuri start dan menekan dari awal, sehingga sukses menang meyakinkan dengan skor 21-8. ”Kalau dibilang menang mudah juga enggak. Mereka pasangan yang kuat. Terus di game kedua kami ada kesalahan strategi, kami terlalu banyak meladeni pukulan mereka. Game ketiga kami banyak langsung menyerang,” ujar Praveen. ”Kami lebih banyak membawa mereka ke permainan kami. Bisa dilihat mereka seperti tidak berkutik. Setiap ketemu mereka pasti ramai. Poinnya pasti ramai,” kata Praveen lagi. [caption id="attachment_442987" align="alignleft" width="696"] PODIUM UTAMA Hasil menggembirakan datang dari pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktaviati pada babak final All England Open 2020, Minggu (15/3). Mereka berhasil merebut gelar juara usai mengalahkan Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai asal Thailand. (Foto: Afp)[/caption] Sementara itu, pasca event yang berlangsung di Birmingham ini, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) akhirnya mengambil langkah terkait penyebaran Covid-19 dengan menangguhkan semua turnamen BWF World Tour dan turnamen lainnya, mulai Senin harin ini (16/3) hingga Minggu 12 April. Eskalasi penyebaran wabah COVID-19 secara global menyebabkan tingginya pembatasan perjalanan antar negara dan kebijakan karantina. Hal ini membuat terbatasnya pergerakan atlet bulutangkis untuk mengikuti turnamen yang sudah terjadwal. Keputusan ini juga diambil BWF untuk mempertimbangkan kesehatan dan keselamatan semua atlet, ofisial dan komunitas bulutangkis yang lebih besar. ”Saya kira ini merupakan kebijakan tepat yang diambil BWF untuk saat ini, menunda semua pertandingannya, sampai kondisi yang cukup kondusif untuk pemain, ofisial dan juga penonton,” kata Achmad Budiharto, Sekretaris Jenderal PP PBSI. Turnamen yang terpengaruh keputusan ini diantaranya adalah Swiss Open 2020, India Open 2020, Orléans Masters 2020, Malaysia Open 2020, dan Singapore Open 2020, serta sejumlah turnamen internasional level 3. Penangguhan akan mulai berlaku setelah selesainya All England Open 2020 di Birmingham, Inggris, pada hari Minggu 15 Maret. Terkait soal perhitungan poin Olimpiade Tokyo 2020, BWF akan memberikan pengumuman menyusul. ”Sampai saat ini kami lihat pemain-pemain Indonesia yang ada di Birmingham khususnya, merasa prihatin dan waspada untuk tetap menjaga diri. Mudah-mudahan di antara tim ini semua tidak ada yang terkontaminasi Covid-19. Sebetulnya yang agak mengkhawatirkan kemarin adalah tim junior yang baru kembali dari Italia dan Belanda. Kita lihat saja, mudah-mudahan tidak ada yang terpapar virus,” ungkap Budiharto. Budiharto juga mengatakan, konsentrasi PBSI saat ini adalah menjaga keselamatan dan kesehatan para atlet ofisial dan penonton. Untuk itu PBSI juga akan mempertimbangkan penyelenggaraan turnamen di dalam negeri. ”Ada beberapa turnamen yang akan menjadi pertimbangan kami, salah satunya adalah Sirkuit Nasional yang akan berlangsung di Purwokerto. Kalau dilihat dari hasil rapat dengan Kemenpora kemarin, untuk PSSI, Basket dan Voli tetap dipersilahkan untuk tetap berjalan, namun dengan mengkondisikan tidak terjadinya perkumpulan massa, yang memungkinkan terjadinya kontaminasi,” kata Budiharto. Sementara untuk penyelenggaraan Indonesia Open 2020, PBSI masih menunggu perkembangan situasi dan kondisi, sambil terus melakukan konsultasi dengan pemerintah. Indonesia Open 2020 sendiri dijadwalkan berlangsung pada 16-21 Juni 2020 mendatang. (ful)  

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: