Polisi Tangkap Penyebar Video Hoaks Korban COVID-19 di PGC Jaktim

JAKARTA-Polisi menangkap AS (21), seorang pegawai di salah satu toko di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta Timur, Rabu (18/3). AS terancam hukuman maksimal 10 tahun karena dianggap menyebarkan berita bohong alias hoaks terkait penyebaran COVID-19. "Terduga berinisial AS diduga melakukan tindakan penyebaran hoaks pada Sabtu (14/3) kemarin," kata Kapolrestro Jakarta Timur Kombes Pol Arie Ardian, di Jakarta, Rabu (18/3). Penangkapan yang dilakukan polisi ini bermula saat beredarnya video berdurasi 19 detik. Video itu dianggap sangat meresahkan warga karena disertai dengan pernyataan yang mengarah pada korban COVID 19. Video itu bermula saat AS melihat mobil ambulan mengangkut seorang perempuan yang jatuh sakit dan pingsan di depan PGC. Dia kemudian merekam menggunakan ponsel miliknya dengan disertai pernyataan yang mengasumsikan pasien tersebut menderita positif COVID-19. Kalimat yang dimaksud adalah, "Ya Allah, ya Allah, PGC kena satu. Humm, tutup sajalah PGC-nya, itu deket pasti, itu kan karyawan atas ya," kata AS dalam rekaman video tersebut. Video itu kemudian diberitan AS kepada temannya dan akhirnya menyebar. "AS ini sengaja merekam dan menyimpulkan yang bersangkutan sakit COVID-19, lalu dikasih ke temannya dan viral dengan kalimat yang meresahkan," kata Arie Ardian. Arie memastikan bahwa pasien yang sedang diangkut ke dalam mobil ambulan tersebut bukanlah pasien positif COVID-19. "Yang bersangkutan sakit, saat itu pingsan lalu ambulan dipanggil PGC untuk mengevakuasinya, bukan sakit COVID-19," katanya. Kesimpulan AS terkait pasien COVID-19 dianggap polisi telah menimbulkan keresahan banyak pihak. "Yang bersangkutan menyebarkan informasi tanpa mengecek lagi kebenarannya seperti apa," katanya. AS sendiri mengaku kapok dengan apa yang dia lakukan. "Saya minta maaf pada masyarakat dan keluarga besar PGC. Saya menyesal dan tidak akan ulangi lagi perbuatan saya," katanya. (wsa/fin)

---

Tentang Penulis

admin

Sumber: