Thailand Lewati Indonesia, Jumlah Warga Positif Covid-19 Terus Bergerak Naik

Thailand Lewati Indonesia, Jumlah Warga Positif Covid-19 Terus Bergerak Naik

BANGKOK - Secara mengejutkan Thailand melampaui negara-negara di Asia Tenggara dari jumlah penduduk yang terinfeksi Virus Corona. Data Minggu (22/3) dilaporkan 188 orang dinyatakan positif. Artinya, total keseluruhan menjadi 599 orang atau lebih tinggi dari Indonesia yang menembus 514 pasien dinyatakan positif Covid-19. ”Mayoritas infeksi baru itu berhubungan dengan sekelompok kasus sebelumnya, yaitu dari sebuah stadion tinju,” ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan Thailand Taweesin Wisanuyothin, dalam konferensi pers. Ditambahkannya, satu pasien yang menjalani perawatan telah pulih dari virus corona. ”Sebagian besar kasus baru ditemukan di Bangkok dan di antara orang-orang muda yang terus melakukan kegiatan sosial, yang dapat menyebabkan lebih banyak infeksi,” jelasnya seraya mendesak masyarakat untuk tinggal di rumah.

BACA JUGA: Jamin Keselamatan Relawan Medis

Mewabahnya Covid-19 pun menyerang Ekuador. Sampai-sampai Menteri Kesehatan dan Menteri Ketenagakerjaan Catalina Andramuno mengundurkan diri beberapa jam setelah otoritas mengumumkan jumlah kasus infeksi virus corona (COVID-19) di negara tersebut melonjak menjadi 500 orang. Pekan lalu, pemerintah setempat telah mengumumkan status darurat dan melarang pengunjung untuk masuk. Pembatasan jam malam juga dilakukan, bersama dengan sejumlah langkah lainnya, untuk membatasi pergerakan dalam negeri, guna menghentikan penyebaran virus. ”Otoritas melaporkan 532 kasus dan tujuh kematian akibat Covid-19. Jumlah hari ini (kemarin, Red) bertambah. Dilaporkan ada dua kematian lagi akibat infeksi virus dan 111 kasus positif,” terang Wakil Presiden Otto Sonnenholzner, Minggu (22/3). Catalina Andramuno, sendiri tanpa memberikan keterangan lebih lanjut terkait kemunduran dirinya. Pemerintah setempat pun menunjuk Juan Carlos Zevallos sebagai gantinya. Zevallos merupakan seorang dokter yang telah bekerja di sejumlah universitas. Mundurnya Catalina Andramuno diprediksi akibat banyaknya tekanan, seiring dengan para profesional kesehatan yang mengeluh di jejaring sosial bahwa mereka tidak memiliki perlindungan yang memadai untuk merawat pasien yang terinfeksi.

BACA JUGA: Wawancara Dimuat di Facebook, Perdana Menteri Italia Terlihat Panik

Andramuno sempat mengunjungi rumah sakit umum pada hari Jumat (20/3), dan meyakinkan staf bahwa mereka akan diberi persediaan dan peralatan medis yang memadai. Beberapa warga Ekuador menentang pembatasan pergerakan dalam negeri dan masih banyak orang beraktivitas di pasar dan pusat perbelanjaan, menurut keterangan yang dikutip Reuters. Warga lanjut usia berbondong-bondong ke bank pada hari Jumat untuk menarik dana pensiun mereka. Presiden Lenin Moreno mengatakan pada Jumat malam bahwa pemerintah akan menawarkan bantuan ekonomi mereka yang paling rentan. Langkah lainnya, memberikan 60 dolar secara langsung selama dua bulan untuk keluarga yang berpenghasilan kurang dari 400 dolar dalam satu bulan. Pemerintah Ekuador juga akan bermitra dengan sektor swasta untuk memberikan bantuan pribadi, sementara bank akan menawarkan jalur kredit untuk usaha kecil. (fin/ful)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: