Observasi di Pulau Galang Segera Berlaku

Observasi di Pulau Galang Segera Berlaku

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menyelesaikan pembangunan fasilitas observasi (penampungan dan karantina) untuk pengendalian infeksi penyakit menular, utamanya Virus Corona (Covid-19) di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Secara keseluruhan progres konstruksi saat ini sudah 92%. ”Titik rampungnya tentu bertahap, tapi secara presentasi sudah 92 persen. Tentu kita upayakan, secapatnya selesai. Memang ditargetkan selesai pada tanggal 28 Maret 2020, namun karena kendala faktor pengiriman barang, termasuk material konstruksi, akibat cuaca buruk, maka target penyelesaian bergeser menjadi 5 April 2020,” terang Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/3). Dijelaskan Basuki, rencana kapasitas tampung fasilitas observasi yakni 1.000 tempat tidur. Pada Tahap I akan dibangun dua gedung bertingkat dua untuk menampung 340 tempat tidur yang diprioritaskan untuk diselesaikan terlebih dahulu sebanyak 240 tempat tidur untuk orang Dalam Pengawasan (ODP). ”Nanti di dalamnya telah disipakan pula 100 tempat tidur untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP),” imbuh Basuki.

BACA JUGA: Penerima Bidikmisi Tetap Dapat KIP

Adapun 340 tempat tidur tersebut merupakan fasilitas observasi non ICU, sedangkan 20 tempat tidur lainnya merupakan fasilitas ICU. Sisanya 640 tempat tidur akan dilaksanakan pembangunan fasilitasnya pada tahap II. Lokasi yang dipilih untuk pembangunan fasilitas tersebut yaitu di eks pengungsi Vietnam dan area pengembangan yang berjarak 60 km dari Bandara Hang Nadim dan 56 km dari Kota Batam dengan memanfaatkan lahan seluas 20 hektar dari total luas area 80 hektare. Pembangunan fasilitas observasi penyakit menular di Pulau Galang dibagi menjadi 3 Zonasi, yakni Zona A (Renovasi Eks Sinam) meliputi gedung penunjang seperti mess petugas, dokter dan perawat, gedung sterilisasi, gedung farmasi, gedung gizi, laundry, gudang dan power house. Sementara Zona B meliputi fasilitas penampungan dan fasilitas pendukung seperti ruang isolasi, ruang observasi, Laboratorium, ruang sterilisasi, GWT, Central Gas Medik, instalasi jenazah, landasan helicopter (helipad), dan zona utilitas. Selain itu di sekitar fasilitas utama juga akan dilengkapi ruang tindakan, ruang penyimpanan mobile rontgen, ruang laboratorium, dapur, renovasi bangunan eksisting untuk bangunan penunjang, fasilitas air bersih, air limbah, drainase, sampah, dan utilitas lainnya, serta ruang alat kesehatan ruang isolasi dan observasi. Keseluruhan pekerjaan berlangsung dibawah supervisi Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Kepulauan Riau, Ditjen Cipta Karya. Bertindak selaku kontraktor pelaksana adalah PT Waskita Karya dan PT Wijaya Karya, sedangkan konsultan Manajemen Konstruksi adalah PT Virama Karya.

BACA JUGA: Proses Seleksi Jabatan Terkesan Diam-diam, KPK harus Terbuka

Berdasarkan Rapat Koordinasi antara Kementerian PUPR, TNI, Kontraktor BUMN dan Konsultan Manajemen Konstruksi pada Minggu (29/3) bahwa kelengkapan furniture akan masuk ke fasilitas ex-Sinam mulai Minggu, 29 Maret 2020, TNI akan mengelola dan mulai menempatkan petugas medik Rabu (1/4). Menanggapi hal ini Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I, Laksamana Madya TNI Yudo Margono, menyebutkan, Rumah Sakit Darurat (RSD) Pulau Galang akan digunakan untuk menampung tenaga kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia yang dinyatakan positif Covid-19. Menurut dia, para TKI dari Malaysia yang mencapai ribuan orang itu sebelum dibawa ke Rumah Sakit Darurat Pulau Galang akan ditempatkan di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau. Ribuan TKI itu, lanjut mantan Pangkoarmada I ini, akan menjalani pemeriksaan kesehatan, mulai pemeriksaan suhu tubuh menggunakan thermal gun dan pemeriksaan dengan menggunakan alat rapid test Covid-19. ”Jika hasilnya positif, maka akan dirawat di RSD Pulau Galang," ujar Yudo. Pemeriksaannya sendiri akan dilakukan pada Senin (30/3) nanti di bawah komando Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI M Sabrar Fadhilah sebagai Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) Pulau Galang. Sebelumnya dilaporkan, Pelabuhan Dumai akan menjadi lokasi kedatangan TKI yang pulang dari Malaysia. Para TKI itu kembali ke Tanah Air karena Negeri Jiran tersebut memberlakukan kebijakan lockdown akibat pandemi Covid-19.

BACA JUGA: WHO Uji Klinis Vaksin Corona di Malaysia

”Jumlahnya saya belum tahu pasti, tapi kapasitas satu kapal di Dumai antara 200-300 (orang) satu hari. Tapi ini akan tiap hari karena sekarang kewalahan di Karimun, disana sampai ribuan. Ini kita saatnya bantu saudara-saudara kita," kata Gubernur Riau, Syamsuar, di Pekanbaru, Rabu (25/3). Dengan disiapkannya Pelabuhan Dumai, dharapkan kepulangan TKI tidak lagi menumpuk di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun. Pemulangan tersebut pun diharapkan dapat dilakukan segera. Ia mengaku sudah menggelar rapat dengan Forkopimda Riau, instansi, dan dinas terkait untuk melakukan persiapan dari segi pemeriksaan kesehatan dan pengamanan. Itu dilakukan karena Malaysia termasuk negara pandemi Covid-19. Sementara itu, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, pembangunan rumah sakit khusus untuk pengendalian infeksi penyakit menular, terutama Covid-19 di Pulau Galang. ”Nantinya rumah sakit ini akan memiliki ruang observasi sebanyak 340 dan ruang isolasi sebanyak 20 unit,” kata Panglima dalam siaran persnya. (tim/fin/ful)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: