Industri Manufaktur Tumbuh 10,11 Persen

Industri Manufaktur Tumbuh 10,11 Persen

JAKARTA - Meski di dunia tengah dilanda virus corona atau Covid-19 namun industri manufaktur masih mampu menunjukkan geliat positif tumbuh 10,11 persen sepanjang triwulan I/2020. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, data dari pihaknya kinerja pengapalan sektor manufaktur nasional pada tuga bulan pertama ini meningkat 10,11 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. "Sepanjang triwulan I/2020, ekspor industri pengolahan menembus angka USD32,99 miliar," ujar dia, kemarin (23/4). Lebih jauh dia menjelaskan, ekspor industri pengolahan pada triwulan I/2020 memberikan kontribusi sebesar 78,96 persen terhadap total ekspor nasional yang mencapai 41,78 miliar Dolar Amerika Serikat (AS). "Memang industri pengolahan mulai Maret 2020 tertekan adanya Covid-19. Namun berdasarkan data ekspor industri pengolahan optimisme tetap bertahan," katanya lagi. Dia merinci, kinerja ekspor sektor manufaktur tersebut ditopang lima sektor besar. Pertama, industri makanan yang membukukan USD7,17 miliar. Kedua, industri logam dasar USD5,48 miliar. Ketiga, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia dengan nilai USD2,99 miliar. Keempat, industri pakaian jadi sebesar USD2,02 miliar. "Terakhir, industri karet, barang dari karet dan plastik sebesar USD1,78 miliar," ucap dia. Dengan kinerja positif tersebut, pihaknya optimism Indonesia akan menjadi salah satu negara yang mengalami pemuluhan lebih cetat dan pertumbuhan ekonomi positif usai pandemi Covid-19. “Ini merupakan sebuah optimisme yang harus kita jaga,” katanya. Optimisme tersebut melihat laporan International Monetary Fund (IMF), yang menyatakan Indonesia merupakan satu dari tiga negara di dunia yang diprediksi pertumbuhan ekonominya tetap positif pada tahun 2020, meski diterjang pandemi Covid-19. Dua negara lainnya adalah Cina dan India. “Kita masih punya modal yang kuat. Artinya, kemungkinan kita bisa rebound cukup besar. Jadi sesungguhnya, apa yang akan terjadi dalam sektor manufaktur nanti setelah Covid-19 sangat tergantung dengan apa yang kita lakukan sekarang,” tutur dia. Ekonom CORE Indonesia Mohammad Faisal sebelumnya memperkirakan, dalam beberapa tahun terakhir terakhir sektor manufaktur Indonesia hanya mampu bertumbuh di kisaran 4 persen. Artinya, kata dia, pertumbuhan industri baru bisa melampaui 5 persen dalam beberapa tahun mendatang bila pemerintah konsisten menjalankan sejumlah terobosannya di tengah wabah corona. "Perkiraaan saya dalam satu tahun enggak mungkin melampaui 5 persen. Namun untuk lima tahun ke depan baru realistis," kata dia. Dia mengatakan, saat ini Kemenperin telah mengurai permasalahan utama di sektor industri. Antara lain sudah fokus pada pembenahan regulasi yang tumpang tindih, kendala biaya energi, dan regulasi pengupahan. Upaya tersebut baru akan menuai hasil dalam jangka waktu menengah namun jika konsistensi dalam kebijakannya. "Yang penting pemerintah perlu konsisten menjalankan kebijakan yang sama," tukas dia.(din/fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: