BANDUNG - Selama puasa Ramadan, skuat Persib Bandung khususnya para pemain yang beragama muslim diminta untuk tetap menjalani latihan mandiri di rumahnya masing-masing selama kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2020 masih ditangguhkan.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh pelatih kepala Persib Bandung Robert Rene Alberts. Meski demikian, pelatih berkebangsaan Belanda itu memberikan kebebasan waktu kepada pemain untuk menjalankan program latihan mandiri tersebut. Kebebasan waktu pelaksanaan latihan diberikan untuk menyesuaikan jadwal Ramadan.
Apalagi, pada program latihan mandiri pekan keempat ini hingga keenam nanti, Robert memberikan materi latihan dengan level intensitas menengah dan volume meningkat dari pekan lalu. Pemain yang berpuasa dan tidak bisa menyesuaikan latihan pada pekan ini.
"Yang berpuasa, kami anjurkan untuk tetap berlatih. Yang tidak puasa, punya keleluasaan dalam menggelar latihan di waktu yang paling nyaman menurut mereka dan di tempat tinggalnya," ujar Robert seperti dikutip situs resmi klub, Senin (27/4).
Pada pekan keempat latihan mandiri, pemain Maung Bandung -julukan Persib- secara bertahap beradaptasi dengan suasana Ramadhan. Robert berharap pemain bisa terbiasa dengan kondisi tersebut.
"Ini jadi kesempatan bagi pemain untuk beradaptasi di awal Ramadhan untuk mereka yang berlatih dalam keadaan puasa," tegasnya.
Disisi lain, Robert juga berharap pemain tetap bisa menjaga kebugaran tubuhnya saat mejalani puasa. Ia menyadari puasa tahun ini terasa lebih sulit dijalani umat muslim seiring dengan pandemic virus korona.
"Tentu, kali ini sedikit berbeda dengan Ramadan sebelumnya tapi situasi ini terjadi di seluruh dunia. Jadi, kita tetap harus menerimanya," ujarnya.
Sementara itu, Pelatih Persib Bandung U-16, Imam Nurjaman mengatakan bahwa dirinya memiliki menu latihan beragam untuk anak asuhnya sebagai bagian dari program latihan mandiri selama menjalani puasa.
"Kami berikan kombinasi gerakan yang cukup bervariatif, pastinya ini untuk tidak hanya menjaga pemain tetap bugar tapi juga menjauhkan mereka dari rasa bosan," tutur Imam.
Imam menyadari, rasa bosan menjadi sesuatu yang menjadi perhatiannya dalam menyusun program latihan pemain. Itu tak lepas dari kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yang diterapkan pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Rasa bosan itu sudah pasti ada di benak semua orang, apalagi dengan adanya PSBB. Tapi memang ini aturan dari pemerintah yang wajib kita ikuti, semoga dengan kombinasi latihan ini bisa bantu pemain," harapnya menandaskan. (gie/fin/tgr)