Serapan Anggaran Kementan 68,75 Persen

Serapan Anggaran Kementan 68,75 Persen

JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyampaikan hingga 11 September 2020 realisasi anggaran Kementerian Pertanian (Kementan) mencapai Rp8,49 triliun atau 68,75 persen dari pagu APBN 2020 yang sebesar Rp14,05 triliun. Mentan SYL menjelaskan, bahwa realisasi anggaran tersebut di luar dari outstanding kontrak yang sebesar Rp1,16 persen dan akan segera dibayarkan. "Bila memperhitungkan outstanding kontrak sebesar Rp1,16 triliun, maka realisasi anggaran sampai mencapai Rp9,66 triliun," ujarnya saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, kemarin (14/9).

BACA JUGA: Pejabat Harus Sinkron, Sebelum Berbicara ke Publik Terkait Data Covid-19

Dia merinci, kegiatan yang dilakukan Kementan untuk menopang produksi komoditas yakni yakni pengembangan padi telah mencapai 196.933 ha (45,20 persen), bantuan benih padi hibrida mencapai 5.395 ha (53,95 persen), bantuan benih padi inbrida 768.161 ha (37,07 persen), serta untuk bantuan benih jagung mencapai 859.446 ha (61,62 persen). Sementara itu, pengembangan hortikultura utama dilakukan melalui kawasan bawang merah mencapai 1.140 ha (38 persen) dan kawasan aneka cabai 2.890 ha (57,80 persen). Sedangkan pengembangan komoditas perkebunan untuk kopi mencapai 3.150 (39,03 persen), kakao 1.990 ha (39,88 persen) dan karet 1.625 ha (39,88 persen). Selain itu, juga telah terealisasi penyediaan benih tanaman perkebunan sebanyak 53 juta batang (60,28 persen).

BACA JUGA: Pendaftaran Prakerja Gelombang 8 Ditutup, Cek Pengumumannya Disini

Sementara untuk mendorong produksi ternak, telah dihasilkan benih ternak unggul sebanyak 4,5 juta dosis atau 91,12 persen dari target. Di sisi lain, guna mendukung kegiatan produksi komoditas di atas, telah berjalan sekitar 55 persen, terdiri dari perbaikan irigasi, pembangunan sumber air, bantuan alsintan, asuransi pertanian, penyuluhan pertanian, stabilisasi pasokan dan harga pangan. Seperti diketahui, di tengah pandemi Covid-19, sektor pertanian penyumbang tertinggi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal II/2020 yang minus 5,32 persen secara tahunan (year on year/yoy). Data Badan Pusat Statis (BPS) mencatat, PDB sektor pertanian pada triwulan II tumbuh sebesar 2,19 persen secara tahunan. Pengamat Pertanian Bustanul Arifin menilai pertumbuh positif di sektor pertanian di masa pandemi Covid-19 kaena ditipang oleh subsektor tanaman pangan. Selain itu, kolaborasi dengan petani mulai dari bantuan, pendampingan, hingga produksi.

BACA JUGA: Pendaftaran Prakerja Gelombang 8 Ditutup, Cek Pengumumannya Disini

"Seingga sektor pertanian tidak terdampak. Ini karena adanya keberpihakan pemerintah yang menyalurkan bantuan dan pendampingan kepada para petani," ujarnya. Sementara Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Pusat Winarno Tohir berpandangan pertumbuhan positif di sektor pertanian lantaran adanya terobsan yang dilakukan Kementan di saat Covid-19. Dia mencontohkan, pengembangan pakan pokk dan lokal yang dibutuhkan masyarakat saat ini. "Pencapaian kebutuhan pangan ini harus terus dilakukan, dan juga menggenjot pasar ekspor," pungkasnya. (din/fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: