Remdesivir Dijual Rp 1,3 Juta per Dosis

Remdesivir Dijual Rp 1,3 Juta per Dosis

JAKARTA - PT Indofarma Tbk mulai pekan depan mulai memasarkan produk Remdesivir dengan merek jual Desrem. Obat terapi bagi penderita COVID-19 tersebut dibanderol seharga Rp 1,3 juta. Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Indofarma, Arief Pramuhanto saat rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/10). "Remdesivir dengan merek jual Desrem ini adalah obat yang digunakan untuk terapi pasien COVID-19. Kami akan pasarkan dengan harga Rp 1,3 juta per dosis," kata Arief.

BACA JUGA: Putri Delina Beri Kode Agar Sule Segera Nikahi Nathalie Holscher

Menurutnya, obat tersebut akan diedarkan secara bertahap mulai Jumat (9/10) mendatang. Namun, distribusinya tergantung pemesanan. Untuk Oktober ini, PT Indofarma memasok sekitar 400 ribu vial per bulan. Obat itu diproduksi Mylan Laboratories Limited atas lisensi dari Gilead Sciences Inc, Foster City, dan United States of America. Arief menyebut produk tersebut itu telah mendapat persetujuan Emergency Use Authorization (EUA) di Indonesia serta disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melalui penerbitan nomor izin edar yang diterbitkan pada 30 September 2020.

BACA JUGA: Diminta Hati Hati Tangani Perkara Perbankan, Kejagung Jangan Main Opini

Sekadar diketahui, Remdesivir besutan Indofarma ini hanya bisa dikonsumsi untuk pasien COVID-19 rawat inap dengan usia 12 tahun ke atas serta memiliki berat badan minimal 40 kilogram. Obat ini berbentuk serbuk injeksi liofilisasi yang dikemas dalam dus per vial 100 mg. Peruntukannya bagi pasien dalam kondisi sedang hingga berat. Anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade meminta perusahaan BUMN itu mengambil untung yang wajar. "Silakan Indofarma ambil untung, tapi sewajarnya saja. Karena ini urusan keselamatan manusia dan negara," kata Andre.

BACA JUGA: Intelektual NU Singgung Jokowi: Saat Anda Dipilih, Anda Dipuji Sebagai Presiden Rakyat

Menurutnya, pandemi COVID-19 tak hanya berdampak pada sektor kesehatan. Namun, juga perekonomian masyarakat. Harga jual obat COVID-19 yang terlalu mahal tentu akan sangat memberatkan. "Saat ini kita sedang berperang melawan COVID-19. Ini harapan semua pihak. Sehingga seluruh masyarakat bisa mendapatkan obat COVID-19 ini," terang Andre. Meski sudah ada obat bagi pasien Corona, politisi Partai Gerindra tersebut berpesan agar masyarakat tetap menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak). "Protokol kesehatan ini sangat penting untuk mencegah terjadinya penularan virus COVID-19. Dimana pun berada, disiplin lakukan 3M," pungkasnya. (rh/fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: