Yuli Berjuang Melawan Penyakit Autoimun Bersama JKN-KIS

Yuli Berjuang Melawan Penyakit Autoimun Bersama JKN-KIS

TIGARAKSA – Sudah menjadi rahasia umum, Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) membantu banyak orang dalam perjalanan tujuh tahun kehadirannya di Indonesia. Bagi penderita penyakit yang memerlukan perawatan jangka panjang, menjadi peserta JKN-KIS merupakan suatu anugerah yang luar biasa. Sebagai contoh, Yuli Winiarti (22) yang mengidap lupus. Penyakit lupus adalah penyakit autoimun kronis yang dapat menyebabkan peradangan di beberapa bagian tubuh, termasuk kulit, sendi, ginjal, hingga otak. Lupus bisa dialami oleh siapa saja, tetapi lebih sering dialami oleh wanita. Pada kondisi normal, sistem imun akan melindungi tubuh dari infeksi dan cedera, namun saat seseorang mengalami penyakit autoimun, seperti lupus, sistem imun justru menyerang sel, jaringan, dan organ tubuh yang sehat. “Waktu itu tahun 2019, pertama kali dirawat di rumah sakit, aku didiagnosis mengalami penyakit paru. Namun, karena dokter spesialis parunya sedang berhalangan, aku dirujuk ke rumah sakit lain. Ternyata di paruku penuh dengan cairan dan sudah menembus sampai ke jantung. Selama dirawat dua minggu di rumah sakit itu, akhirnya dokter menemukan aku mengidap penyakit lupus,” kenang Yuli saat ditemui, Rabu (11/11). Sejak saat itu, Yuli harus konsul ke dokter setiap bulannya dan wajib minum obat rutin untuk menjaga kondisi tubuhnya. Dalam melawan penyakitnya tersebut, Yuli selalu ditemani oleh Program JKN-KIS. Ia mengatakan selama ia memanfaatkan Program JKN-KIS ia tidak menemukan kesulitan. “Aku dilayani dengan baik, mulai dari tenaga medis sampai dengan ruang perawatan. Bahkan, waktu itu ruang perawatan kelas 3 penuh, jadi aku ditempatkan di ruang perawatan kelas 2 tanpa dipungut biaya. Pelayanan pun tidak dibeda-bedakan antara peserta JKN-KIS dengan pasien umum,” ungkap Yuli yang merupakan peserta JKN-KIS dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah. Sehari-harinya, Yuli bekerja sebagai pengajar Bahasa Inggris. Ia tak lupa mengucapkan rasa syukur karena selama ini ia mendapatkan kemudahan, baik dari segi biaya maupun pelayanan sebagai peserta JKN-KIS. Ia tidak bisa membayangkan jika tidak ada JKN-KIS, mungkin keluarganya harus menjual rumah dan aset-aset lainnya karena penyakit autoimunnya ini memerlukan perawatan seumur hidup. “Aku berdoa semoga Program JKN-KIS ini terus ada untuk membantu orang-orang yang memiliki penyakit autoimun seperti aku. Aku sangat berterima kasih kepada pemerintah, BPJS Kesehatan, dan tenaga medis yang merawatku. Selain itu, aku juga berharap pelayanan bagi peserta JKN-KIS yang sudah baik ini, mutu pelayanannya terus ditingkatkan. Terakhir, aku juga bersedia mengajak orang-orang di sekitarku untuk mendukung Program JKN-KIS milik kita bersama ini,” tutur Yuli. (Adv/Mul/Fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: