Pemerintah Kembali Geliatkan Sektor Pariwisata

Pemerintah Kembali Geliatkan Sektor Pariwisata

JAKARTA - Seiring perekonomian nasional mulai membaik, kini pemerintah mulai kembali menggeliatkan sektor pariwisata melalui program hibah pariwisata senilai Rp3,3 triliun. Untuk di Bali, akan digelontorkan Rp1,1 triliun. Kedepannya, pemerintah berencana akan memberikan kredit murah bagi pelaku pariwisata. Bantuan tersebut untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk memenuhi kebutuhan pemulihan pariwisata. Seperti di Bali, di mana paling terdampak pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Denny Siregar dan Ferdinand Kompak Desak Jokowi Tuntaskan Ormas Radikal Fanatik

Lebih jauh, bendahara negara ini menerangkan, bahwa salah satu dukungan yang kini sedang diformulasikan adalah pemberian pinjaman murah. "Sekarang pelaku usaha di Bali meminta semacam pinjaman murah. Katanya, mereka ingin mendapatkan akses khusus, kami sedang koordinasi dengan Kemenpar," ungkap Sri Mulyani, kemarin (13/11). Selain hibah yang dialokasikan di tahun ini, pemerintah sudah menyiapkan Rp15 triliun untuk memulihkan sektor pariwisata pada 2021. Seluruh anggaran disebarkan ke berbagai kementerian/lembaga terkait seperti Kemenparekraf, Kementerian PUPR, dan Kementerian Perhubungan. Dari total tersebut, sebanyak Rp5 triliun di antaranya ditujukan untuk pengembangan lima destinasi superprioritas, yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Likupang.

BACA JUGA: Kembangkan Potensi Hasil Panen Tembakau, Bea Cukai Bersinergi dengan Pemkab Pringsewu

"Lima destinasi pariwisata prioritas lainnya juga akan dikembangkan, terutama dari sisi infrastruktur dasar, yakni Bangka Belitung, Bromo-Tengger-Semeru, Wakatobi, Morotai, dan Raja Ampat,'' tuturnya. Adapun, kata dia, arah kebijakan pemerintah tahun depan juga meliputi pengembangan skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dalam membangun pusat hiburan seperti theme park yang diyakini dapat menyerap banyak wisatawan. Berdasarkan data Organisasi Wisata Dunia (UNWTO), sejak Januari hingga Juni 2020 sektor pariwisata dunia kehilangan 440 juta turis. "Sementara Indonesia diperkirakan kehilangan devisa sebesar 14,5 hingga 15,5 miliar Dolar AS karena adanya penurunan kunjungan wisatawan,'' kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo.

BACA JUGA: KPK Masih Telaah Laporan Penerimaan Gratifikasi Suharso Monoarfa

Angela mengatakan akan segera menyalurkan dana hibah pariwisata sebesar Rp3,3 triliun bagi pelaku usaha pariwisata hotel dan restoran serta pemerintah daerah. "Sebesar 30 persen dari dana hibah ditujukan untuk membantu pemerintah daerah dalam penanganan dampak pandemi Covid-19 di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," ujarnya. Sementara, kata dia, 70 persen dialokasikan untuk membantu pelaku usaha hotel dan restoran dalam menjalankan operasional kesehariannya, dan dalam menerapkan protokol kesehatan. “Selain itu, kami juga telah mengalokasikan lebih dari 119 miliar untuk sertifikasi CHSE secara gratis dengan lembaga independen, yang ditujukan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap sektor pariwisata,” tambah Angela. Di samping itu, untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata Tanah Air, pihaknya akan memberdayakan wisatawan nusantara melalui program diskon pariwisata. Program tersebut akan diluncurkan pada 2021 mendatang. (din/fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: