Jubir JK: Ferdinand Lucu, Melempar Tuduhan Tapi Bingung Sendiri Mencari Siapa yang Dia Tuduh

Jubir JK: Ferdinand Lucu, Melempar Tuduhan Tapi Bingung Sendiri Mencari Siapa yang Dia Tuduh

JAKARTA- Eks Politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean membantah tokoh yang dia sebut 'Capling' dalam cuitannya di twitter ditujukan ke Jusuf Kalla (JK). Meski membantah, Ferdinand tidak menjelaskan detail siapa tokoh 'Calping' yang dia maksud membawa uang ke Arab Saudi untuk agenda Pilpres 2024. Juru bicara Jusuf Kalla, Husain Abdullah merasa lucu dengan Ferdinand yang menyebut sosok Chaplin yang dimaksud bukan Jusuf Kalla. Padahal saat tulisan itu ramai di media sosial, baik Ferdinand atau Rudi S Kamri sama sekali tak pernah membantah bahwa Chaplin yang dimaksud bukan JK. "Ferdinand ini lucu. Dia yang melempar tuduhan tapi bingung sendiri mencari siapa yang dia tuduh?" ujar Husain dalam keterangannya, Kamis (3/12). Husain meminta Ferdinand dan Rudi S Kamri agar bertanggung jawab dengan tulisan tokoh 'capling' yang diduga mengarah ke Jusuf Kalla. Husain bilang, Ferdinand dan Kamri tidak perlu buru-buru hapus cuitan karena kini telah tersebar. "Saya ajak keduanya berani bertanggung jawab. Jangan beraninya melempar lalu sembunyi seperti gaya tawuran anak lorong. Kalau jagoan, jangan dihapus postingannya, ditampilkan," kata Husain dalam keterangannya, Kamis (3/12). Husain bilang, saat Ferdinand dan Rudi S Kamri memainkan opini di media sosoal tentang sosok 'Capling' yang ke Arab Saudi membawa bawa uang untuk kepulangan Habib Rizieq Shihab, banyak publik yang menduga bahwa sosok 'Capling' yang dimaksud adalah sosok Jusuf Kalla. Keduanya juga sama sekali tidak membantah bahwa itu adalah Jusuf Kalla. "Ini saya bertanya-tanya. Padahal awalnya mereka sangat meyakinkan, menuduh Pak JK memulangkan HRS dari Saudi, bahkan membiayai dengan membawa uang sekoper ke Saudi. Dan semua balasan di akun Twitter Ferdinand dan akun FB Rudi S. Kamri yang meyakini itu yang dimaksud adalah Jusuf Kalla, tidak dibantah oleh kedua orang ini bahwa itu bukan Pak JK yang dia maksud," jelasnya. "Bahkan Rudi S Kamri terang-terangan menyebutkan dua lembaga sosial yang dipimpin Pak JK, PMI dan DMI di dalam tulisannya. Kamri meminta agar kekuatan Pak JK dilumpuhkan dari kedua organisasi tersebut," tuturnya lagi. Husain juga meminta Ferdinand dan Rudi S Kamri secara terbuka melayani laporan putri ke-3 JK, Musjwira Kalla atau Ira. "Ibu Ira JK sudah melapor ke Mabes Polri, menempuh jalur hukum, sebuah jalur terhormat untuk menjaga kehormatan orang tuanya. Harusnya kedua lelaki terlapor itu berani secara terbuka melayani laporan Ibu Ira. Jangan belum dipanggil polisi sudah sibuk ngeles dan menghilangkan barang bukti," pungkasnya. Sebelumnya, setelah dipolisikan oleh putri kedua Jusuf Kalla, Muswirah Jusuf Kalla atau Ira, Ferdinand kemudian mengkonfirmasi Chaplin yang ia sebut dalam cuitan Twitter-nya bukan JK. Meski demikian, ia tidak menjelaskan siapa sebetulnya Chaplin yang dimaksud. "Apakah Chaplin (ini) Pak JK? Selalu saya jawab bukan, ini bukan Pak JK. Jadi soal pertanyaan siapanya nanti saya akan jelaskan secara detail," kata Ferdinand kepada wartawan. Tangkapan layar twit Ferdinand yang dipermasalahkan pihak Jusuf Kalla sendiri banyak tersebar di media sosial/internet. Bunyinya adalah: "Hebat juga si caplin, bawa duit sekoper ke Arab, bayar ini itu beres semua. Agenda politik 2022 menuju 2024 sudah dipanasi lebih awal. Tampaknya presiden akan sangat disibukkan oleh kegaduhan rekayasa caplin demi anak emasnya si asu pemilik bus edan" (dal/fin). 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: