Gus Mis Siap Gantikan Menag Debat Populisme Islam dengan Fadli Zon: Gelar di UIN Jakarta

Gus Mis Siap Gantikan Menag Debat Populisme Islam dengan Fadli Zon: Gelar di UIN Jakarta

JAKARTA - Intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus kader PDIP Zuhairi Mistawi atau Gus Mis menyatakan siap berdebat dengan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Fadli Zon soal populisme Islam. "Soal Bahaya Populisme Islam, saya siap berdebat dengan Fadli Zon," kata Gus Mis melalui akun Twitter @zuhairimisrawi, Selasa (29/12). Fadli Zon sebelumnya menantang Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berdebat secara terbuka terkait populisme Islam yang disampaikan melalui akun Twitter @fadlizon. Menanggapi hal itu, Gus Mis menyatakan dirinya siap menggantikan posisi Yaqut sebagai sesama kader NU. Hal itu dilakukannya agar Yaqut tetap berfokus mengabdi kepada negara selaku menteri kabinet Indonesia Maju. "Saya sebagai kader NU, seperti Menag yang kader NU punya kegelisahan yang sama. Biar Menag fokus mengabdi pada negeri, cukup kader NU saja yang melayani tantangan debat Fadli Zon," ucapnya. Ia pun mempersilakan agar debat secara terbuka dapat digelar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (FISIP UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta. "Bisa gelar di FISIP UIN Jakarta," katanya. [embed]https://twitter.com/zuhairimisrawi/status/1343891984369401857?s=19[/embed] Sebelumnya, Fadli Zon menantang Yaqut berdebat soal populisme Islam. Tantangan itu dilontarkannya lantaran Yaqut selaku Menteri Agama tidak seharusnya mengurusi populisme Islam. "Ayo kita berdebat di ruang publik apa itu 'populisme', 'populisme Islam' dan apa urusannya Menag ngurusi ini. Apa tupoksinya?" kata Fadli lewat akun Twitter @fadlizon, Senin (28/12). Diketahui, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, pihaknya tidak akan membiarkan populisme Islam berkembang di Indonesia. Populisme merupakan usaha untuk menggiring agama menjadi norma konflik. “Agama dijadikan norma konflik itu dalam bahas ekstremnya, siapapun yang berbeda keyakinannya, maka dia dianggap musuh dan karenanya harus diperangi. Istilah kerennya itu populisme islam,” ujar Gus Yaqut dalam sebuah acara webinar lintas agama, Minggu (27/12). Menang bilang, pihaknya akan terus berusaha memerangi populisme Islam di tanah air agar tidak terus membesar. “Dan saya tidak ingin, kita semua, tentu saja tidak ingin populisme islam ini berkembang luas sehingga kita kewalahan memeranginya,” lanjut Ketua GP Ansor ini. (riz/fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: