Pemerintah Siap-Siap Buka Wisata Bali Untuk Wisman

fin.co.id - 18/03/2021, 08:43 WIB

Pemerintah Siap-Siap Buka Wisata Bali Untuk Wisman

 

JAKARTA - Pemerintah melakukan sejumlah persiapan untuk kemungkinan pembukaan kembali kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia. Salah satu koridor pariwisata yang dipersiapkan yaitu pulau Bali.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan kehadiran kembali wisatawan diharapkan sejalan dengan pemulihan ekonomi terutama bagi daerah yang bergantung pada sektor Parekraf seperti Provinsi Bali.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta sejumlah upaya untuk memulihkan sektor pariwisata khususnya di Bali agar segera diimplementasikan.

"Ini adalah bentuk komitmen kami dari Kemenparekraf untuk menindaklanjuti guidance yang disampaikan oleh Presiden kemarin, yaitu bagaimana Bali bisa menyiapkan pembukaan bagi wisatawan mancanegara pada pertengahan Juni atau Juli tahun ini dengan berbagai persyaratan," ujar Menparekraf Sandiaga Uno dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/3).

Sandi mengatakan, persyaratan tersebut adalah angka covid-19 yang terkendali dan terus ditekan, peningkatan kepatuhan protokol kesehatan, peningkatan dan penguatan dari testing, tracing and treatment serta vaksinasi di Bali yang ditargetkan mencapai angka 2 juta atau lebih di bulan Juli.

Sebelumnya Pemerintah Provinsi Bali telah menentukan pilot project di tiga kawasan yang ditetapkan sebagai zona hijau, yakni Ubud di Kabupaten Gianyar, Sanur di Kota Denpasar, dan ITDC Nusa Dua di Kabupaten Badung. Penetapan zona tersebut dimaksudkan untuk membentuk zona berpola hidup sehat dan menerapkan standar protokol kesehatan di masa pandemi covid-19 secara ketat dengan kebijakan vaksinasi menyeluruh terhadap orang yang tinggal dan beraktivitas di wilayah tersebut.

"Kami membahas dengan Bu Menlu dan perwakilan kementerian/lembaga, semua sudah memberikan masukan dan kita sudah mencapai kesepakatan bahwa kita memulai proses finalisasi persiapan kita dalam konsep travel corridor arrangement," ungkapnya.

Pemerintah, kata Sandi, akan melakukan evaluasi berkala, mulai dari angka vaksinasi yang terus ditingkatkan, monitoring kepatuhan protokol kesehatan, hingga kesiapan dari kementerian/lembaga dalam mendukung rencana ini, seperti persiapan e-Visa dari pihak imigrasi, kesiapan bandara yang disiapkan Kementerian BUMN, juga peningkatan laboratorium PCR dan lain sebagainya.

Dari hasil evaluasi tersebut, kemudian dilanjutkan dengan tahapan uji coba di tiga kawasan zona hijau di Bali.

"Uji coba kita akan lakukan secepatnya. Tentunya sesuai arahan Presiden di bulan Juni-Juli, kita punya waktu sekitar tiga bulan untuk persiapan, tentu harus ada simulasi dan mungkin ada trial atau pilot project. Mungkin akan ada charter flight dan kita pantau betul (pelaksanaanya di lapangan)," kata Sandiaga.

Terkait target negara dalam penerapan travel corridor arrangement, Sandi mengatakan penentuannya akan dipimpin oleh Kementerian Luar Negeri. Diantaranya negara yang tingkat vakinasinya tinggi, negara dengan penerapan protokol kesehatan ketat yang diikuti testing, tracing and treatment yang tinggi, juga negara dengan asas resiprokal dan faktor-faktor lainnya.

"Tadi yang sudah disebut ada beberapa negara seperti Belanda, China, Uni Emirat Arab atau negara Timur Tengah lainnya dan Singapura. Tapi finalisasinya tergantung dari travel corridor arrangement dari masing-masing negara," pungkasnya. (git/fin)

 

Admin
Penulis