JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus melakukan sinergi untuk optimalisasi program Tol Laut bersama Pemerintah Daerah (Pemda) dan instansi terkait lainnya. Salah satu yang menjadi fokus yaitu peningkatan muatan balik dari wilayah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara melalui Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Ulu Siau.
Kepala UPP Kelas III Ulu Siau, Welhelmus D Dami mengungkapkan pihaknya melakukan koordinasi lintas sektoral, mulai dari Stakeholder Pelabuhan Ulu Siau hingga para pengusaha lokal dalam rangka optimalisasi muatan balik Tol Laut tahun ini.
“Kita harus bersinergi dan berkoordinasi untuk terus mengoptimalkan pelayanan Tol Laut untuk menjawab dan memenuhi harapan masyarakat di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Sulawesi Utara,” kata Welhelmus, dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat (16/4).
Welhelmus mengungkapkan, komoditi unggulan dari daerah tersebut yang memiliki potensi besar untuk menjadi muatan balik Tol Laut adalah Pala, Kopra dan Cengkeh.
Jika dipasarkan di Pulau Jawa dengan pengiriman melalui Tol Laut, otomatis harga jual yang diperoleh para pengusaha lokal menjadi meningkat serta memperoleh perluasan pasar.
"Maka, perlu adanya sosialisasi dan dorongan untuk mengoptimalkan muatan balik Tol Laut dengan pengiriman komoditi-komoditi tersebut," tuturnya.
Welhelmus menyatakan, pemerintah daerah siap memberikan dukungan kepada pengusaha komoditi, pengusaha kebutuhan pokok dan penting lainya dalam hal pengurusan izin-izin dan bersedia turun langsung door to door ke para pengusaha untuk membantu proses pengurusan perijinan.
Selain itu, Welhelmus mengungkapkan pihaknya selaku regulator dan pemda serta instansi setempat juga mendengar dan menerima masukan dari para pelaku usaha selaku pengguna Tol Laut.
“Dalam rangka meningkatkan muatan balik tol laut pemerintah daerah, para pengusaha komoditi, koperasi dan tokoh masyarakat berkomitmen dan bersedia untuk bersinergi dalam meningkatkan muatan balik Tol Laut melalui Pelabuhan Ulu Siau berupa Pala, Kopra dan Cengkeh untuk mendapatkan harga yang lebih baik di Pulau Jawa,” pungkasnya. (git/fin)