Impor Indonesia Naik 37,53 Persen pada Januari-November 2021

JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono menyebutkan, total nilai impor Indonesia mencapai USD174,84 miliar pada Januari-November 2021. Nilainya tumbuh 37,53 persen dari USD127,13 miliar Januari-November 2020. Rinciannya, impor migas sebesar USD19,33 miliar atau melejit 59,37 persen dari USD1,9 miliar pada bulan sebelumnya. Sementara, impor nonmigas senilai USD16,3 miliar atau naik 13,25 persen dari USD14,39 miliar. Berdasarkan jenis barang, impor konsumsi meroket 25,89 persen menjadi USD2 miliar, impor bahan baku/penolong naik 16,41 persen menjadi USD14,33 miliar, dan barang modal tumbuh 25,17 persen menjadi USD3 miliar. "Ini menunjukkan ekonomi domestik semakin baik dari segi konsumsi, bahan baku penolong yang mengindikasikan industri bergerak, dan barang modal untuk kapasitas produksi barang dan jasa," kata Margo, Rabu (15/12/2021) Berdasarkan kode HS, kenaikan impor berasal dari komoditas mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya, meisn dan peralatan mekanis dan bagiannya, produk farmasi, dan lainnya. "Penurunan impor terjadi pada komoditas serelia, gula dan kembang gula, logam mulia dan perhiasan/permata, dan lainnya," sebutnya. Merujuk pada negara asal impor, impor meningkat dari China mencapai USD1,17 miliar, Korea Selatan USD271,1 juta, AS USD117,3 juta, Thailand USD112,1 juta, dan Jepang USD98,6 juta. Penurunan impor terjadi dari Australia USD226,4 juta, Ukraina USD166,6 juta, Swiss USD57,2 juta, Afrika Selatan USD25,1 juta, dan Finlandia USD20,6 juta. Impor terbesar dari China adalah mesin dan peralatan mekanis dan bagiannya, mesin dan peralatan elektrik dan bagiannya, dan produk farmasi. "Pangsa impor Indonesia utamanya didominasi oleh China mencapai USD5,78 miliar atau setara 35,44 persen dari total impor Indonesia. Kemudian, diikuti oleh Jepang USD1,48 miliar dan Korea Selatan USD920 juta," pungkasnya. (der/fin)
DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News
Sumber: