Komisi I DPR Akan Minta Penyebab Pasti Meledaknya Gudmurah Kodam Jaya ke Panglima TNI

Komisi I DPR Akan Minta Penyebab Pasti Meledaknya Gudmurah Kodam Jaya ke Panglima TNI

Total 65 Ton Amunisi kedaluwarsa yang meledak di Gudang Amunisi Kodam Jaya --ist

FIN.CO.ID - Anggota Komisi I DPR RI Anton Sukartono Suratto meminta penyebab pasti meledaknya Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Hal itu kata dia, akan ditanyakan langsung kepada Panglima TNI Agus Subiyanto saat rapat kerja nanti dengan DPR.

"Nanti pas rapat kerja dengan panglima akan saya tanyakan, kenapa bisa terjadi, dan apa yang menyebabkan ini terjadi. Jangan sampai kejadian ini terulang kembali," kata Anton saat memberi bantuan kepada warga terdampak yang mengungsi di Gunung Putri, Minggu 31 Maret 2024.

BACA JUGA:

Legislator asal Kabupaten Bogor ini juga mengaku akan menanyakan kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengenai kompensasi yang akan diberikan kepada masyarakat terdampak ledakan gudang amunisi itu.

"Kita akan tanyakan juga ke panglima ini kompensasinya seperti apa. Apakah rumahnya akan diperbaiki atau tidak. Intinya kita datang ke sini untuk menanyakan apa yang terjadi di sini," katanya.

Anton juga menanggapi mengenai dugaan ledakan gudang amunisi yang disebabkan karena telah kedaluwarsanya sejumlah amunisi yang ada dalam gudang.

"Ya mungkin kita cek lagi, harusnya kan dimusnahkan. Kenapa kok kedaluwarsa malah dibiarkan. Itu kan pembiaran. Apa tidak ada pengecekan atau gimana. Kita akan tanyakan," imbuhnya.

Penjabat (Pj) Bupati Bogor Asmawa Tosepu di tempat yang sama mengaku mulai melakukan asesmen terhadap rumah warga yang rusak terdampak ledakan Gudmurah Kodam Jaya, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

"Hari ini langsung kita lakukan asesmen atas rumah warga yang terkena serpihan-serpihan akibat dari kejadian ledakan tersebut," kata Asmawa.

Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Bogor memiliki waktu 14 hari dalam melakukan asesmen mulai dari menghitung jumlah rumah yang rusak, upaya koordinasi hingga menentukan langkah-langkah penanganan.

"Informasinya ada yang kaca pecah, pintu tergeser, plafon retak, atap bolong, ini perlu dilakukan asesmen untuk menentukan tingkat kedaruratan, tentu pemerintah baik pusat provinsi dan kabupaten akan membantu masyarakat dalam pemulihan dan rehabilitasi," tuturnya.

Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan mengingatkan warga jangan mengambil proyektil amunisi yang terpental. Dia juga mengatakan, jajaran prajurit TNI AD dari Kodim Kabupaten Bogor dan Kodim Kabupaten Bekasi juga telah dikerahkan untuk berkeliling ke permukiman untuk mengamankan proyektil-proyektil yang terpental itu.

"Kami sudah perintahkan, petugas untuk mengamankan jika ada proyektil amunisi ataupun material yang berasal dari gudang ini untuk diamankan. Jangan diambil, serahkan kepada keamanan,” kata Hasan.

Sebanyak 15 gudang di Kompleks Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya, Ciangsana, meledak dan terbakar pada Sabtu 30 Maret 2024 sekitar pukul 18.30 WIB.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Mihardi

Tentang Penulis

Sumber: